Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter di Australia Salah Berikan Dosis Vaksin Covid-19 kepada 2 Warga Lansia

Kompas.com - 24/02/2021, 13:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BRISBANE, KOMPAS.com - Seorang dokter memberikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer kepada dua warga lanjut usia (lansia) di panti jompo di negara bagian Queensland dengan dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.

Dokter tersebut sudah dilaporkan ke otoritas pengaturan medis federal karena kesalahannya.

Seorang pria berusia 88 tahun dan seorang wanita 94 tahun menerima dosis vaksin Covid-19 yang salah pada Selasa (23/2/2021).

Ketika ditanya berapa banyak dosis yang diberikan, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menjawab empat kali lipat dari dosis yang dianjurkan, tapi jumlah pasti dosisnya masih diselidiki.

"Itu belum dikonfirmasi, karena sebenarnya sangat sulit untuk mengetahui apa yang ada di jarum, tetapi tidak mungkin lebih dari (empat kali)," kata Hunt.

Baca juga: Israel Bagikan Vaksin Covid-19 ke Palestina dan Beberapa Negara Bagian di Amerika Tengah

Hunt menambahkan, kondisi kedua lansia itu masih dipantau.

Keduanya tinggal di pusat perawatan lansia di Holy Spirit, kawasan Carseldine, atau dikenal sebagai Layanan Perawatan St Vincent di sebelah utara Brisbane.

Hingga saat ini keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi terhadap kelebihan dosis.

Dokter yang memberikan dosis telah dihentikan dari program vaksinasi yang dimulai di Australi sejak Senin (22/2/2021).

"Terkait dengan individu dokter, kami akan menyerahkannya pada penyelidikan apakah mereka tidak mengerti atau tidak menyelesaikan pelatihan yang sudah diberikan,"  tutur Hunt.

Baca juga: Bebaskan Warganya yang Ditahan di Suriah, Israel Bayar Pakai Vaksin Covid-19

"Tapi ini adalah pelanggaran serius dalam hal mengikuti protokol," imbuh Hunt.

"Saran kami adalah kedua dosis diberikan secara berturut-turut dan sebagai konsekuensinya, perawat segera turun tangan. Ini adalah praktisi individu yang jelas-jelas melakukan kesalahan," ujar Hunt.

Kepala Petugas Medis di Australia Paul Kelly mengatakan mereka mungkin perlu meninjau modul pelatihan ke depan.

Tetapi dalam uji klinis awal vaksin Pfizer dan BioNTech, eksperimen dilakukan dengan dosis berbeda, termasuk empat kali lebih tinggi dari yang diresepkan.

Baca juga: Di Israel dan Sekitarnya, Vaksin Covid-19 Membawa Kekuatan Politik

Direktur Eksekutif dari Layanan Perawatan St Vincent Lincoln Hopper berujar, dokter yang salah memberikan dosis akan dilaporkan ke Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia.

"Insiden ini membuat tidak tenang bagi kami, warga, dan keluarga mereka," kata Hopper dalam sebuah pernyataan.

"Sangat memprihatinkan. Itu menyebabkan kami mempertanyakan apakah dokter-dokter yang diberi tugas memberikan vaksin telah menerima pelatihan yang sesuai," tambah Hopper.

Baca juga: AS Minta Para Pendeta Atasi Perpecahan Rasial Soal Vaksin Covid-19

Tanggapan dari Pemerintah Queensland

Menteri Utama Queensland, Premier Annastacia Palaszczuk mengatakan Pemerintah Federal Australia harus menjelaskan bagaimana pemberian dosis yang salah bisa terjadi.

Di hadapan parlemen, dia mengatakan jika dirinya baru diberi tahu tentang insiden itu tadi malam.

"Menteri Kesehatan sendiri yang menelepon saya sampai larut malam dan kami bertemu lagi pagi ini pukul 07.00 (waktu setempat)," kata Palaszczuk.

"Menemukan rincian dari kesalahan ini tidaklah cukup," sambung Palaszczuk.

Baca juga: Nakes Filipina Tidak Diberi Vaksin Sinovac karena Kemanjuran Rendah

Palaszczuk mengatakan, dia akan menulis kepada Perdana Menteri Australia, memintanya untuk mengadakan pertemuan Kabinet Nasional secepat mungkin.

"Saya ingin tahu pelatihan apa yang diberikan kepada orang-orang yang pemerintah pekerjakan untuk mengelola vaksin di fasilitas perawatan lansia kami," katanya.

"Saya ingin mengetahui tentang strategi komunikasi untuk fase vaksinasi berikutnya," sambung Palaszczuk.

Baca juga: Waspada Penipuan Vaksin Covid-19: Modus Minta Bayaran sampai Pura-pura Jadi Nakes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com