Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Besar di Pelabuhan Afganistan, 100 Kapal Tanker Hangus

Kompas.com - 14/02/2021, 14:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HERAT, KOMPAS.com - Sedikitnya 100 kapal tanker minyak dan gas hangus terbakar dalam kebakaran besar di pelabuhan Afghanistan, pada Sabtu (13/2/2021).

Api besar melalap pelabuhan Islam Qala yang berlokasi 120 kilometer dari kota Herat, ibu kota provinsi Herat.

Pelabuhan itu adalah jalur perdagangan terbesar antara Afganistan dengan Iran. Kebakaran menyebabkan kerugian jutaan dollar, kata para pejabat terkait.

Baca juga: Bakamla Amankan Kapal Tanker Iran dan Panama, Ini Respons Teheran

"Kami diberitahu bahwa 100 atau 200 kapal tanker hancur, tetapi jumlahnya mungkin lebih banyak."

"Kami butuh lebih banyak waktu untuk mengetahui tingkat kerusakaannya," ujar Jailani Farhad juru bicara gubernur provinsi Herat setelah mendatangi lokasi kebakaran.

Sekitar 20 orang yang terluka dalam kebakaran itu telah dibawa ke rumah sakit, tambahnya.

Video-video yang beredar di media sosial memperlihatkan kobaran api menjulang tinggi, dan asap hitam mengepul di udara.

Baca juga: Kapal Tanker Disita Iran, Korea Selatan Kirim Kapal Perusak Anti-Pembajakan

Kementerian Keuangan Afganistan mengatakan, laporan awal api bermula dari sebuah kapal tanker lalu menyebar dengan cepat, menyebabkan kerugian finansial yang besar termasuk bahan bakar, kapal, dan fasilitas bea cukai.

Delegasi dari kota Kabul sudah diutus untuk menyelidiki kebakaran tersebut, tambah keterangan kementerian dikutip Kompas.com dari AFP.

Younus Qazi Qada kepala Kamar Dagang Herat pada Sabtu mengatakan, perkiraan awal kerugian mencapai jutaan dollar AS (belasan miliar rupiah).

Listrik di sebagian besar wilayah Herat padam pada Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Ditabrak Perahu Kecil, Kapal Tanker Minyak Meledak di Arab Saudi

Islam Qala adalah salah satu pelabuhan utama di Afganistan, tempat sebagian besar perdagangan resmi dengan Iran dilakukan.

Afganistan mendapat keringanan dari Amerika Serikat (AS) untuk mengimpor minyak dan gas dari Iran, meski ada sanksi dari Washington.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, perbatasan dibuka untuk truk, mobil, dan orang-orang yang menyelamatkan diri dari kebakaran ke Iran.

Otoritas Afganistan juga meminta bantuan Iran, karena tidak memiliki sumber daya memadai guna memadamkan kobaran api sendirian.

Farhad melanjutkan, pemadam kebakaran dari kedua negara sudah berada di lokasi untuk memadamkan api-api kecil yang masih tersisa.

Ia juga mengatakan, Taliban sempat menyerang sebuah pos keamanan di dekatnya tak lama setelah kebakaran terjadi.

Pasukan keamanan telah dikerahkan di sekitar pelabuhan untuk mencegah penjarahan.

Baca juga: Buntut Ledakan Beirut, Segudang Borok Lebanon Terkuak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com