Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Afganistan Menerjang 13 Provinsi dan Tewaskan Ratusan Orang

Kompas.com - 30/08/2020, 00:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Setelah banjir bandang melanda Afganistan pada pekan ini, tim penyelamat terus mencari orang hilang di tengah lumpur dan puing-puing bangunan yang rusak, pada Sabtu (29/8/2020).

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Reuterspada Sabtu (29/8/2020), Kementerian Penanggulangan Bencana, menyebutkan sekurangnya ada 13 provinsi yang sebagian besar terletak di utara Afganistan, yang wilayahnya terkena banjir.

Baca juga: Kelompok Bersenjata Tak Dikenal Tembak Aktris dan Juru Kampanye Hak Perempuan Afganistan

Di Parwan, tepat di utara ibu kota Kabul, terdapat 116 orang tewas dan lebih dari 120 orang luka-luka, dengan 15 orang masih hilang, kata pejabat nasional dan lokal.

Sementara, akibat banjir itu banyak rumah tersapu, sementara jumlah orang yang tewas akibat banjir ada sedikitnya 160 orang, kata para pihak berwenang.

Baca juga: Banjir Bandang Afghanistan Tewaskan 162 Orang, Ratusan Rumah Hanyut

Tim penyelamat masih di daerah itu dan mencari mayat yang hilang, kata Wahida Shahkar, juru bicara gubernur Parwan.

Banjir bandang melanda Parwan pada Rabu pagi (26/8/2020), menyapu rumah dan bangunan.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras Pagi Hari, Banjir Bandang Rendam Singapura

Juru bicara kepolisian setempat Salim Noori, mengatakan bahwa masyarakat di daerah yang paling parah terkena dampak banjir bandang, sebagian besar adalah petani dan pekerja informal, yang sudah kesulitan secara finansial.

Sementara, polisi segera meminta sumbangan darah untuk banyak orang yang terluka akibat terjangan banjir bandang.

Baca juga: Roket Hantam Istana Presiden Afghanistan, Kepala Polisi Kabul Dipecat

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan membantu upaya pemulihan dan mendistribusikan bantuan untuk para korban banjir bandang itu.

Di waktu bersamaan, pasukan juga telah berupaya menanganai peningkatan serangan kekerasan dari gerilyawan Taliban, saat ditundanya pembicaraan damai di Doha.

NATO mengatakan bahwa pasukannya juga mendukung militer Afghanistan dan telah menerbangkan makanan, air dan selimut ke daerah itu awal pekan ini.

Baca juga: Banjir di Sudan, 65 Orang Tewas, 34.000 Rumah Rusak Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com