Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dunia: Polisi Fesyen hingga Pasar Gelap Korea Utara

Kompas.com - 13/02/2021, 17:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

Kadang kala, menurut Yang, para pedagang mengajak pelanggan ke rumah mereka untuk melihatkan ruangan yang penuh dengan pakaian dan kosmetik.

Baca juga: [Cerita Dunia] 25 Tahun Hari Korban Kejahatan Nazi Hitler

Infonya, harga kosmetik-kosmetik ilegal asal negara K-pop itu dibandrol lebih mahal, bisa 2-3 kali lipat dari harga produk Korea Utara atau China.

Perumpamaannya membeli 1 maskara atau lipstik dari Korea Selatan sama dengan dia harus membayar beras selama 2 pekan.

Negara komunis dan tertutup, seperti Korea Utara, menurut klaimnya juga memiliki produk kecantikan.

Meski, tidak ada yang diakui dunia internasional. Media pemerintah KCNA, menyatakan bahwa industri kosmetiknya berkembang pesat.

Pada November, Pyongyang menjadi tuan rumah dalam perhelatan kosmetik nasional, yang mana ada "lebih dari 137.000 produk kecantikan" disajikan.

Menurut KCNA, produk-produk yang dipamerkan meliputi, "sabun untuk membantu menghilangkan bahan limbah dari kulit dan kosmetik fungsional untuk sirkulasi darah, barang kecantikan dan kosmetik anti-penuaan".

Pabrik kosmetik pertama Korea Utara dibangun oleh Kim Il Sung, pendiri negara komunis, pada 1949.

Kakek Kim Jong Un, saat itu menggunakan kosmetik sebagai alat untuk meningkatkan moral prajurit wanita dalam Manchuria, selama perang dengan Jepang.

Ia menyadari bahwa kecantikan memiliki kekuatan dalam mengubah pemikiran orang sejak dini.

Kim Jong Un meneruskannya warisannya degan berinvestasi di merek dagang domestiknya, Unhasu dan Bomhyanggi.

Kim berambisi untuk membawa 2 merek itu menjadi "kosmetik terbaik dunia", menurut informasi kantor berita negara KCNA pada 2017, yang bersumber dari CNN Style.

Baca juga: [Cerita Dunia] Krisis Suez dan Melemahnya Kekuatan Kolonialis Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com