Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Baru Ungkap Petunjuk Asal-usul Batu Monolit di Stonehenge

Kompas.com - 13/02/2021, 16:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

LONDON, KOMPAS.com - Selama ribuan tahun, Stonehenge telah berdiri di dataran rendah yang sekarang disebut Inggris bagian selatan. Tapi asal dan tujuannya pendirian monumen itu masih diselimuti misteri.

Monumen prasejarah yang sangat besar itu telah lama memikat imajinasi umat manusia.

Dalam bukunya abad ke-12 "The History of the Kings of Britain," Welsh Geoffrey dari Monmouth menulis bahwa Merlin, ditugaskan untuk memimpin pasukan ke Irlandia.

Penyihir populer dalam legenda Raja Arthur itu memiliki misi memindahkan cincin batu mistik raksasa, yang disebut “Giants' Dance”. Dia harus membawa benda itu ke tempat yang umumnya diyakini sebagai Dataran Salisbury.

Dataran tinggi kapur di wilayah Inggris Wiltshire itu menjadi tempat Stonehenge berada saat ini.

Meskipun buku Geoffrey adalah karya sejarah semu, sebuah penemuan baru meningkatkan kemungkinan adanya kebenaran dalam kisah 900 tahun tentang asal-usul Stonehenge.

Sebuah tim arkeolog, yang dipimpin oleh Mike Parker Pearson dari University College London, menemukan lingkaran batu terbesar ketiga di Inggris di Preseli Hills di Wales barat.

Batuan di situ mereka yakini telah dibongkar, dan dipindahkan 175 mil ke Dataran Salisbury Inggris dan dibangun kembali sebagai Stonehenge. Penelitian ini diterbitkan di Antiquity, jurnal arkeologi yang ditinjau oleh rekan sejawat pada Jumat (12/2/2021).

"Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam setahun terakhir kami benar-benar menemukan jawaban untuk asal-usul batu Stonehenge," kata Parker Pearson kepada ABC News.

"Sarsens datang dari 15 mil ke utara Stonehenge dan bluestones - atau setidaknya beberapa di antaranya - berasal dari bekas lingkaran batu di Preseli Hills."

Baca juga: Arkeolog yang Kepalanya Dipenggal ISIS karena Lindungi Kota Kuno Palmyra Ditemukan

 

Stonehenge terdiri dari dua jenis batuan utama. Sarsens, lempengan batu pasir dengan berat rata-rata 25 ton. Membentuk tapal kuda sebagai pusat yang ikonik dari monumen itu.

Jenis kedua adalah batuan tegak di ambang lingkaran luar, serta Batu Stasiun, Batu Tumit, dan Batu Pembantaian. Variasi batuan beku seberat 2-5 ton yang dikenal sebagai bluestones, membentuk tapal kuda bagian dalam yang lebih kecil.

Penamaan bluestones diberikan karena bercak kebiruan akan muncul saat batuan itu basah atau baru pecah.

Para arkeolog telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa sebagian besar batu biru Stonehenge dibawa, diseret, atau digulingkan ke Dataran Salisbury dari Perbukitan Preseli.

Pada 2019, Parker Pearson dan timnya memberikan bukti lokasi pasti dari dua tambang bluestone. Dan tahun lalu, tim peneliti lain yang dipimpin oleh David Nash dari University of Brighton mengungkapkan bahwa kebanyakan sarsens Stonehenge berasal dari daerah hutan di Wiltshire, sekitar 15 mil dari tempat mereka berdiri di Salisbury Plain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com