Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dunia: Polisi Fesyen hingga Pasar Gelap Korea Utara

Kompas.com - 13/02/2021, 17:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

Menurut sumber dari CNN Style yang diwawancarai, yaitu 2 orang yang membelot antara 2010 dan 2015, bahwa menggunakan pakaian yang dianggap "kebarat-baratan" akan dikenakan sanksi.

Kategori pakaian kebarat-baratan itu, contohnya seperti rok mini, kemeja dengan bertuliskan bahasa Inggris, dan jins ketat.

Sanksi itu di antaranya adalah denda kecil, penghinaan, hingga hukuman di depan umum. Di setiap wilayah memiliki aturan yang berebeda.

Menurut informasi dari CNN, pemberian hukumannya bergantung pada dugaan pelanggaran atau unit patroli.

Para pembelot tersebut mengungkapkan ada beberapa pelanggar dibuat berdiri di tengah alun-alun kota dan menanggung kritik keras dari petugas.

Sementara ada yang lainnya, diperintahkan untuk melakukan kerja paksa.

Nam Sung-wook, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Korea berkata dikutip dari CNN, "Banyak wanita diinstruksikan atau dinasihati oleh pihak lingkungan rumah, sekolah, atau organisasi (mereka) untuk menggunakan pakaian rapi dan berpenampilan bersih."

Baca juga: [Cerita Dunia] Es Krim yang Populer ketika Alkohol Dilarang di Amerika Sebelum Perang Dunia II

Pasar gelap

Lantas, apakah di Korea Utara tidak ada akses untuk mendapatkan informasi dari luar rezim Kim?

Jangmadang, yang diterjemahkan sebagai pasar.

Di situ Korea Utara mendapatkan berbagai hal yang dibutuhkan, termasuk barang-barang ilegal, seperti konten luar negeri, film, video musik yang disalin ke USB, CD, Kartu SD dari Korea Selatan atau China.

Jangmadang mulai terkenal selama krisis kelaparan hebat pada 1990, ketika masyarakat baru menyedari bahwa mereka tidak dapat bergantung pada jatah pemerintah.

Di sana juga menjadi tempat untuk banyak organisasi HAM mengirimkan informasi yang menantang rezim, seperti yang dilansir dari CNN.

"Kaum muda perkotaan Korea Utara mendapatkan budaya dari dunia luar," kata Sokeel Park, Direktur Penelitian dan Strategi untuk kelompok HAM di Korea Utara dari Korea Selatan.

Joo Yang, wanita perancang perhiasan mengatakan bahwa sebelum dia membelot ke Korea Selatan pada 2010, ia dan teman-temannya biasa mengunjungi Jangmadang, untuk menemukan USB dnegan film dan video musik populer dari Korea Selatan.

Di pasar gelap itu, kata Yang kepada CNN, pembelot wanita akan berbicara dengan aksen Seoul yang berbeda untuk menarik perhatian wanita muda yang telah mengenal budaya Korea Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com