Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kuda Nil Kokain" Warisan Pablo Escobar Menjelma jadi Ancaman Lingkungan

Kompas.com - 10/02/2021, 19:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Bila di Afrika populasi mereka dikendalikan oleh kekeringan, tidak demikian di Amerika Selatan, yang menjadi tempat ideal bagi kuda nil untuk tumbuh lebih cepat.

"Studi menunjukkan bahwa kuda-kuda nil itu mulai bereproduksi lebih muda ketimbang yang di Afrika," kata Castelblanco.

Baca juga: 5 Bos Kartel Narkoba Terkaya Sepanjang Sejarah, dari Pablo Escobar hingga Ochoa Bersaudara

Tim ilmuwan yang mempelajari dampak lingkungan dari kuda-kuda nil itu yakin bahwa keberadaan mereka bisa berdampak pada ekosistem lokal dalam beberapa cara: mulai dari menggusur spesies asli yang sudah terancam punah, seperti lembu laut, hingga mengubah komposisi kimiawi saluran air, yang dapat membahayakan perikanan.

"Kuda-kuda nil itu menyebar di lembah sungai terbesar di Kolombia, yang menjadi tempat mencari nafkah ribuan warga," kata pakar biologi itu.

"Sudah ada penampakan kuda nil sejauh 370 km dari Hacienda Napoles."

"Mirip film Jurassic Park"

Castelblanco dan para koleganya bukanlah ilmuwan yang pertama mengusulkan pemusnahan, namun juga penting untuk dicatat bahwa ada pakar-pakar yang menentang ide tersebut.

Enrique Ordoñez, pakar biologi di National University Kolombia menilai bahwa "kuda nil kokain" itu memberi harapan bagi pelestarian kuda nil secara global. Mereka pun dianggap sebagai spesies yang rentan oleh sejumlah organisasi non-pemerintah seperti International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Dia berkata kepada CNN bahwa program sterilisasi merupakan cara yang lebih baik dalam mengendalikan populasi kuda nil tersebut.

Namun prosedur demikian jauh dari mudah - atau murah - dan Carlos Valderrama telah mengalaminya.

Baca juga: Keponakan Pablo Escobar Temukan Kantong Plastik Berisi Uang Senilai Rp 268 Miliar Tersembunyi di Dinding

Pada 2009, dia mengebiri seekor "kuda nil kokain" sebagai bagian dari eksperimen untuk mempelajari opsi-opsi mengendalikan populasi yang kuda nil yang bertambah.

"Hewan yang dimaksud ini bisa seberat lima ton dan sangat agresif," kata Valderrama.

"Walau sudah dibius, kuda nil itu hampir menjungkirbalikkan derek yang kami gunakan untuk menjalani prosedur [kebiri] itu. Ini mirip dengan seekor dinosaurus dalam film Jurassic Park."

Dokter hewan itu melanjutkan bahwa pelajaran penting dari eksperimen tersebut adalah pengebirian saja bukanlah opsi - terutama mengingat biayanya 50.000 dollar AS (Rp 698,9 juta).

"Banyak dari kuda nil itu hidup di alam liar. Tidak mungkin untuk mendekati mereka dengan mudah." "Sementara itu, mereka akan tetap bereproduksi. Kuda nil itu mahluk yang berpoligami, artinya seekor jantan bisa menghamili banyak betina," lanjut Valderrama.

Ancaman pembunuhan

Jadi apa yang membuat pihak berwenang berhenti bertindak lebih drastis lagi? Jawaban singkatnya, opini publik.

Orang-orang memiliki perasaan sangat kuat mengenai "kuda nil kokain," seperti yang diutarakan Nataly Castelblanco dari pengalamannya.

Baca juga: Sempat Berkuasa Setelah Pablo Escobar Tewas, Bos Kartel Narkoba Ini Ditembak Mati

Setelah hasil studinya diberitakan media massa Kolombia, pakar biologi itu mulai menerima pelecehan dan ancaman pembunuhan lewat media sosial.

"Saya, antara lain, disebut 'pembunuh'. Beberapa orang di Kolombia bisa sangat marah bila bicara soal kuda nil," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com