Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 100 Tahun Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Ribuan Orang Yahudi di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Kompas.com - 10/02/2021, 12:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

BERLIN, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 100 tahun di Jerman diduga terlibat dalam pembunuhan ribuan orang Yahudi di kamp konsentrasi Nazi, lapor Sky News, Rabu (10/2/2021).

Pria itu pernah bekerja di kamp Sachsenhausen antara tahun 1942 sampai 1945 dan terlibat dalam sayap paramiliter Adolf Hitler, pemimpin Nazi.

Baca juga: Kisah Para Perempuan Penyiksa di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Pria itu didakwa dengan 3.518 tuduhan karena terlibat dalam melakukan pembunuhan dan diklaim sebagai anggota SS di kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia ke II.

Di bawah aturan hukum Jerman, pria yang tidak bisa disebutkan namanya itu bekerja di kamp Sachsenhausen yang didirikan tahun 1936. Di kamp itu, lebih dari 40.000 tahanan tewas karena kelaparan, penyakit dan pembunuhan yang direncanakan SS.

Baca juga: Seorang Wanita Nazi Baru Didakwa Terlibat 10.000 Kasus Pembunuhan

Meski usianya sudah sangat tua, dia dianggap cukup prima untuk dapat diadili dengan adanya batasan berapa lama dia bisa duduk di pengadilan di waktu siang hari.

Kasus tersebut diserahkan ke Cyrill Klement pada 2019, sebagai bagian dari kantor kejaksaan khusus di Ludwugsburg yang menyelidiki kejahatan perang era Nazi yang bersejarah.

Baca juga: Dokter Ini Alami Stres Setelah Bertemu Pasien Covid-19 Bertato Nazi

Usia lanjut dari para terdakwa juga dianggap bukan alasan untuk mengabaikan peran apa pun yang mereka lakukan di masa lalu.

Pengadilan negara bagian di Neuruppin tempat kamp konsentrasi berada, sekarang akan mengevaluasi kasus tersebut dan menentukan sendiri apakah terdakwa cukup sehat untuk diadili.

Baca juga: Unggah Foto Bersama Manekin Berpakaian Nazi, Bintang K-Pop Sowon GFriend Tuai Kecaman

Preseden hukum baru-baru ini di Jerman mengindikasikan bahwa siapa pun yang membantu operasi kamp konsentrasi Nazi dapat dituntut karena menjadi bagian dari pembunuhan yang terjadi di sana.

Kamp Sachsenhausen didirikan di utara Berlin, dan dimaksudkan untuk fasilitas percontohan dan kamp pelatihan, tetapi akhirnya menjadi tempat kerja paksa, pembunuhan massal di tangan SS, dan eksperimen medis.

Baca juga: Kisah Nazi yang Mencuri Buku Masak dari Chef Yahudi

Tahanan politik, kaum gay, Saksi-Saksi Yehuwa, dan para penjahat awalnya ditahan di lokasi tersebut, sebelum ribuan orang Yahudi dibawa ke sana pada tahun 1938.

Setiap tahanan yang masih hidup di kamp pada tahun 1942 dikirim ke kamp kematian Auschwitz.

Tahanan di kamp itu dibebaskan pada tahun 1945 oleh Soviet yang kemudian mengubahnya menjadi kamp mereka sendiri.

Baca juga: [Cerita Dunia] 25 Tahun Hari Korban Kejahatan Nazi Hitler

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com