Perusahaan juga mencoba menjual bisnis tenaga anginnya, 2200 megawatt di AS pada 2013. Namun, mereka tidak dapat menemukan pembeli.
Baca juga: Inspirasi Energi: 7 Kendaraan Alternatif Pengganti Mobil Ber-BBM
Sekarang mereka tengah bekerja dan kembali berfokus pada pengembangan energi terbarukan.
Dalam siaran pers berjudul "Dari Perusahaan Minyak Internasional ke Perusahaan Energi Terintegrasi", BP menetapkan target masa depannya.
Pada 2030, mereka bertujuan untuk menghasilkan 40 persen lebih sedikit migas dibandingkan pada 2019.
Target tersebut membantu perusahaan itu mencapai pengurangan emisi 30 sampai 35 persen terkait dengan bahan bakar yang diekstraksi.BP telah membentuk badan modal ventura pada 2006 yang disebut BP Venture.
Melalui BP Venture, BP telah menginvestasikan lebih dari 300 juta dollar AS ke dalam portofolio aktif lebih dari 40 entitas yang terdiri dari teknologi yang muncul di sektor hulu, hilir, dan energi hijau.
Baca juga: Inspirasi Energi: Bagaimana Konsumsi dan Harga Minyak Bumi pada 2021?
Royal Dutch Shell, atau lebih dikenal sebagai Shell, juga sedang dalam proses merombak bisnisnya dan lebih fokus pada energi terbarukan dan pasar tenaga listrik.
Hla itu dimaksudkan untuk memposisikan perusahaan tersebut bukan sekadar perusahaan migas tetapi sebagai perusahaan transisi energi.
Pada Mei 2016, Shell menggabungkan kepentingan rendah karbon dan energi terbarukan yang ada untuk berfokus pada tema transisi energi jangka panjang sebagai bagian dari strategi diversifikasinya.
Baru-baru ini, Shell mengalihkan lebih banyak alokasi modal ke sektor energi terbarukan dan rendah karbon.
Shell juga telah menjanjikan anggaran investasi energi sebesar 1 miliar dollar AS hingga 2 miliar dollar AS per tahun mulai 2017 dan seterusnya, di mana sekitar 80 persennya akan masuk ke sektor kelistrikan.
Baca juga: Inspirasi Energi: Kenapa Harga Mobil Listrik Mahal? Ini Alasannya
Dalam hal ini, Shell memulai dengan mengakuisisi First Utility, pemasok listrik dan gas yang berbasis di Inggris, dan NewMotion, perusahaan pengisian daya listrik terbesar di Eropa.
Pada 2018, Shell membeli 44 persen saham di pengembang surya berbasis di AS, Silicon Ranch, dengan harga lebih dari 200 juta dollar AS.
Selain itu, Shell juga menyetujui perjanjian pembelian listrik jangka panjang dengan British Solar Renewables untuk listrik dari Bradenstoke, pembangkit tenaga surya terbesar di Inggris.