Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Perang di Palestina Berpeluang Diselidiki, Israel Tolak Keras

Kompas.com - 06/02/2021, 18:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Netanyahu menyerang keputusan itu. "Hari ini ICC sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah badan politik dan bukan lembaga peradilan," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel bukan anggota ICC.

Baca juga: AS-Israel Gelar Latihan Militer Gabungan, Simulasikan Serangan di Tel Aviv

Israel saat ini belum menandatangani perjanjian internasional, tapi mandat ICC adalah untuk menuntut orang, bukan negara, termasuk mereka yang berasal dari negara yang tidak menandatangi perjanjian itu.

Netanyahu sebelumnya menyerukan sanksi terhadap pengadilan ICC dan orang-orang yang bekerja untuk penyelidikan kejahatan perang di Palestina yang diduduki Israel.

Pemerintahan Donald Trump menggunakan taktik serupa untuk memblokir penyelidikan ICC atas perilaku pasukan AS di Afghanistan.

Sejauh ini, pemerintahan Joe Biden juga mengatakan tidak setuju dengan tindakan ICC terhadap Israel, ia mengatakan sedang meninjau sanksi tersebut, sebuah langkah yang mengkhawatirkan Israel.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan Washington memiliki "kekhawatiran serius" atas keputusan ICC pada Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Israel Cemas Pemerintahan Biden Akan Ubah Kebijakan Amerika terhadap Timur Tengah di Bawah

Tidak jelas apakah Netanyahu juga bermaksud untuk memblokir pejabat ICC memasuki Wilayah Palestina, yang dapat menghambat penyelidikan, karena Israel mengontrol akses ke Tepi Barat dan Yerusalem.

Bensouda mengatakan dia bermaksud untuk menyelidiki insiden yang terjadi selama perang Gaza 2014 antara Israel dan Hamas.

Kasus ini juga dapat diperluas untuk mencakup dugaan pembunuhan oleh tentara Israel terhadap lebih dari 200 warga Palestina, termasuk lebih dari 40 anak-anak, pada demonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza.

Secara terpisah, Bensouda berpendapat ada "dasar yang masuk akal" untuk percaya bahwa otoritas Israel telah melakukan kejahatan perang, dengan memindahkan warga sipil Israel ke Tepi Barat untuk tinggal di permukiman.

Di bawah konvensi Jenewa, yang ditandatangani setelah Perang Dunia II, pemindahan warga sipil ke tanah yang diduduki dilarang.

Baca juga: Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel yang Curiga Akan Diserang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com