Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat Senang Setelah Divaksinasi Covid-19, Nenek Ini Justru Tewas Ditabrak Lari

Kompas.com - 29/01/2021, 23:06 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

PORTLAND, KOMPAS.com - Seorang nenek yang sangat senang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, tewas sepekan kemudian dalam dugaan tabrak lari.

Jean Gerich (77 tahun) dikatakan sangat senang telah menerima vaksinasi virus corona, tapi seorang pengemudi diduga telah menabraknya.

Melansir Mirror pada Kamis (28/1/2021), polisi melaporkan bahwa Paul (64 tahun) menabrak Jean pada Senin sore waktu setempat (25/1/2021) dalam kota Portland, Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Pabrik Vaksin Corona di Wales Dapat Ancaman Bom

Jean dibawa ke rumah sakit karena menderita trauma luka benda tumpul, tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Banyak penghormatan telah mengalir untuk nenek 77 tahun itu, yang juga menderita kanker, menurut keluarganya.

Nenek 5 cucu itu digambarkan sebagai "ibu yang penyayang", menurut laporan Katu 2.

Baca juga: Korea Utara Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 dari Data Ilmuwan Asing yang Diretas

Salah satu anggota keluarga mengatakan, "Jean Gerich bukan korban yang tidak dikenal. Dia ibu 2 anak yang penyayang. Dia nenek yang bangga dengan 5 cucunya."

"Dia akan berusia 78 tahun dalam 12 hari lagi. Dia menderita kanker 5 tahun lalu. Dia menerima vaksin pertamanya pekan lalu dan sangat senang karena bisa keluar lagi," lanjutnya.

Baca juga: Pasangan Bos Kasino Tipu Pemerintah Daerah untuk dapat Vaksin Covid-19 Lebih Cepat

Jean tinggal di kota Portland sejak 1972 dan selama 48 tahun itu dikatakan ia mencintai komunitas teman-temannya, Taman Hutan, dan kedekatannya dengan alam.

"Kami berterima kasih untuk orang Samaria yang baik yang berada di tempat kejadian. Keluarga meminita privasi saat ini," ujarnya.

Baca juga: Pabrik Vaksin Covid-19 Terbesar di Dunia Terbakar, 5 Orang Tewas

Orang lain yang terlibat dalam insiden itu juga diyakini terluka.

Paul Rivas (64 tahun) telah didakwa atas tuduhan pembunuhan, penyerangan, dan kegagalan menjalankan tugas sebagai pengemudi, menurut laporan New York Post.

Motif di balik insiden itu dikatakan bellum diidentifikasi.

Baca juga: Vaksin Seperempat Penduduknya, Israel Lanjutkan Inokulasi Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com