Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Bekukan Penjualan F-35 Canggih, Ini Tanggapan UEA

Kompas.com - 29/01/2021, 14:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Uni Emirat Arab (UEA) telah menduga bahwa AS bakal menangguhkan penjualan senjata ke UEA dan Arab Saudi.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar UEA untuk Washington Yousef Al-Otaiba melalui pernyataan yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar UEA di AS, pada Rabu (27/1/2021).

Diberitakan sebelumnya, AS mengkaji ulang penjualan senjata ke Arab Saudi dan UEA yang diresmikan oleh Presiden ke-45 AS, Donald Trump.

Penjualan senjata yang ditangguhkan termasuk penjualan amunisi berpemandu presisi (PGM) untuk Arab Saudi dan pesawat tempur canggih F-35 untuk UEA.

Baca juga: Presiden Joe Biden Beri Harapan Bagi Jutaan Orang Gagap

"Seperti pada tahap transisi sebelumnya, UEA mengira adanya peninjauan kebijakan saat ini oleh pemerintah AS yang baru, khususnya paket F-35, yang lebih dari sekedar menjual peralatan militer kepada mitra,” tutur Al-Otaiba.

Dia menambahkan, senjata yang dibeli dari AS sedianya akan memainkan peran pencegah ancaman yang penting sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor.

"Seperti AS, kepemiliki senjata memungkinkan UEA untuk mempertahankan strategi pencegah yang kuat terhadap agresi secara paralel dengan dialog baru dan kerja sama keamanan, karena itu membantu untuk meyakinkan mitra regional,” imbuh Al-Otaiba.

Selain itu, dia berujar jika UEA akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang baru saja dilantik pada 20 Januari.

Baca juga: Untuk Jembatani Hubungan AS-Iran, Biden Akan Tunjuk Robert Malley Jadi Utusan Khusus

"UEA akan bekerja sama dengan pemerintah Biden dalam pendekatan komprehensif untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” tambah Al-Otaiba.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Rabu bahwa pengkajian ulang itu bertujuan untuk membuat kepastian dengan mempertimbangkan strategi dan kebijakan luar negeri ke depan.

"Itulah yang kami lakukan saat ini," katanya kepada wartawan sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa pemerintahan Biden telah memberlakukan pembekuan penjualan senjara sementara ke Arab Saudi dan UEA.

Baca juga: Sepekan Menjabat Presiden AS, Biden Keluarkan 24 Perintah Eksekutif

Langkah itu dilakukan sepekan setelah Biden berjanji untuk menilai ulang hubungan Washington dengan Riyadh pada pelantikannya.

Sejak menduduki jabatannya, Biden telah menandatangani sejumlah perintah eksekutif untuk meninjau ulang atau membalikkan beberapa kebijakan Trump.

Sejauh ini, Trump menjaga hubungan erat dengan UEA dan Arab Saudi, sejalan dengan dukungan kuatnya untuk Israel dan tekanan maksimum terhadap Iran.

Pada Mei 2019, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional setelah ketegangan dengan Iran untuk menghindari keberatan dari Kongres AS soal penjualan senjata bernilai 8 miliar dollar AS (Rp 112,5 triliun) ke Arab Saudi, UEA, dan Yordania.

Pemerintahan Trump juga mengizinkan penjualan amunisi kecil senilai 290 juta dollar AS (Rp 4,077 triliun) ke Arab Saudi yang berakhir pada Desember 2020.

Baca juga: Biden Cabut Larangan Pendanaan dari AS untuk Konseling Aborsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com