Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa dan ASEAN Sepakat Keberlanjutan Minyak Sawit adalah Tujuan

Kompas.com - 29/01/2021, 13:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Rilis

KOMPAS.com – Kelompok kerja sama alias joint working group dalam minyak sawit antara Uni Eropa dan negara anggota ASEAN bertemu pertama kali secara online pada Rabu (27/1/2021).

Dari rilis bersama yang diterima Kompas.com, pertemuan kelompok kerja sama tersebut digelar sebagai bagian dari komitmen yang dicapai dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dan UE ke-23 yang diadakan pada 1 Desember 2020.

Pertemuan itu dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Siregar dan Sekretaris Jenderal Layanan Tindakan Eksternal Eropa Stefano Sannino.

Baca juga: Referendum Kelapa Sawit dari Indonesia Makin Dekat, Publik Swiss Masih Ragu

Pertemuan tersebut mempertemukan perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, Komisi Eropa, dan European External Action Service.

Para peserta dalam acara tersbeut terlibat dalam diskusi awal yang terbuka, jujur, dan produktif tentang minyak nabati berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan keberlanjutan atau Sustainble Development Goals (SDGs), para peserta mengakui pentingnya menangani keberlanjutan minyak nabati secara umum dan minyak sawit pada khususnya.

Baca juga: Terus Diserang Uni Eropa Soal Kelapa Sawit, Akhirnya Malaysia Ajukan Komplain ke WTO

Oleh karena itu, untuk mencapai keberlanjutan minyak nabati dan minyak sawit, kelompok kerja sama dalam minyak sawit sepakat untuk melakukan poin-poin di bawah ini:

1. Membangun dialog tentang tantangan yang dihadapi dalam produksi minyak nabati berkelanjutan.

2. Memastikan bahwa tantangan lingkungan dalam sektor kelapa sawit dipahami bersama dengan tujuan untuk menanganinya secara holistik, transparan, dan non-diskriminatif.

3. Berbagi informasi yang relevan tentang produksi minyak nabati berkelanjutan, berkontribusi pada pemahaman bersama yang lebih baik tentang kriteria keberlanjutan dan proses sertifikasi untuk minyak nabati, serta kerangka kerja menyeluruh yang diberikan oleh Agenda 2030 dan SDGs.

Baca juga: Uni Eropa Bantah Diskriminasi Minyak Sawit Asal Indonesia

4. Membahas dan mempertimbangkan kemungkinan kerja sama teknis untuk mendukung proses ini. Kemungkinan termasuk: kolaborasi untuk mempromosikan upaya dan praktik keberlanjutan di industri kelapa sawit, terutama untuk petani kecil, serta studi atau penelitian tentang kriteria keberlanjutan dan sertifikasi minyak nabati.

Para peserta sepakat untuk melanjutkan diskusi joint working group dalam pertemuan berikutnya pada April.

Pertemuan mendatang dapat didahului dengan pertemuan ahli untuk memperdalam pemahaman bersama tentang masalah yang dihadapi dan membahas kemungkinan kerja sama dua arah.

Baca juga: Kampanye Penolakan Kelapa Sawit Indonesia di Swiss Resmi Dimulai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com