LONDON, KOMPAS.com - Polisi meminta bantuan untuk melacak seseorang yang menyangkal Covid-19, yang masuk ke rumah sakit dan ingin membawa pulang pasien lansia virus corona.
Rekaman mengerikan menunjukkan petugas medis di Rumah Sakit East Surrey dihadapkan dengan seorang pria yang menuduh mereka menyandera pasien lanjut usia, seperti yang dilansir dari Mirror pada Kamis (28/1/2021),
Rekaman itu dibagikan secara luas di media sosial, yang menunjukkan seorang dokter memperingatkan bahwa pasien lansia dapat "mati dalam beberapa menit" karena level oksigen tubuhnya sangat rendah, sehingga membahayakan.
Baca juga: Tim WHO Mulai Investigasi Asal-usul Covid-19 di Wuhan, Pemerintah China Bungkam Keluarga Korban
Polisi mengatakan sekelompok orang menerobos masuk ke bangsal perawatan kritis rumah sakit dan berkomentar kasar ketika staf rumah sakit menegur di antara mereka untuk menggunakan masker.
Orang asing itu kemudian terdengar mempertanyakan apakah virus corona "benar-benar ada", tapi menolak penjelasan dari para dokter.
Seorang dokter mengatakan kepada orang yang tidak dikenal yang mau membawa pasien pulang, "Perhatian utamaku adalah keselamatannya dan saat ini Anda membuatnya tidak aman."
"Dia mencabut oksigennya (pasien), dia akan mati jika kita tidak memasangnya kembali," terdengar kata dokter dalam rekaman itu kepada timnya.
Baca juga: Setelah Dikarantina 2 Pekan, Tim WHO Mulai Penyelidikan Covid-19 di Wuhan
Orang itu mengatakan kepada para dokter bahwa pasien Covid-19 orang tua itu dapat diberikan vitamin C, vitamin D, dan zink.
Dalih dia tidak mempercayai pengobatan yang berjalan di rumah sakit terbukti berhasil.
Dia tidak peduli ketika diberi tahu bahwa pasien akan mati, jika oksigennya dicabut.
Leigh yang menyangkal Covid-19 itu ada, berkata, "Ya, teruslah berbicara. Ayo pergi," sambil mengajak pasien lansia itu keluar rumah sakit.
Baca juga: Korea Utara Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 dari Data Ilmuwan Asing yang Diretas
Pria itu terdengar bersikeras bahwa pasien "baik-baik saja".
Namun, pasien lansia yang seorang pria itu berkata, "Bagaimana dengan keinginan saya?"
Pasien yang "disandera" mengaku seorang petugas pengadilan.
"Saya seorang petugas pengadilan. Saya akan memberitahu Anda, jika Anda meletakkan satu tangana pada saya dan menyentuh saya, saya akan menganggap Anda melakukan penyerangan," ujar pasien itu.
Baca juga: Selandia Baru Paling Jago Tangani Pandemi Covid-19, Indonesia Peringkat 85 dari 98 Negara