Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Cemas Pemerintahan Biden Akan Ubah Kebijakan Amerika terhadap Timur Tengah di Bawah

Kompas.com - 28/01/2021, 15:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Ketika sebagian besar dunia menyambut gembira terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika, beberapa pihak di Israel cemas bahwa dia akan mengubah kebijakan Amerika terhadap Timur Tengah.

Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza menyambut gembira terpilihnya Presiden Joe Biden. Mereka berharap kebijakan terhadap Timur Tengah semasa pemerintahan Donald Trump akan berubah.

“Prioritas pertama warga Palestina adalah mengusahakan proses perdamaian agar dilanjutkan," kata Khaled Abu Toameh, seorang jurnalis Palestina seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Kepemimpinan Joe Biden-Kamala Harris Cerminkan Wajah Baru Amerika

"Mereka ingin pemerintahan Biden menghidupkan kembali solusi dua negara, yang oleh warga Palestina dinilai telah dihancurkan oleh pemerintahan Trump," lanjut Khaled.

"Mereka juga hendak memulihkan kontak dengan pemerintahan Amerika, yang diboikot Palestina sejak Desember 2017 ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” imbuhnya.

Pemerintahan Biden, melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mengatakan, komitmen Amerika terhadap keamanan Israel tidak bisa diragukan.

“Cara terbaik, dan mungkin satu-satunya cara, menjamin masa depan Israel sebagai negara demokratik Yahudi dan memberi Palestina sebuah negara yang merupakan hak mereka lewat apa yang disebut solusi dua negara,” ujar Blinken.

Baca juga: Biden Bekukan Penjualan Senjata Miliaran Dollar AS ke Arab Saudi dan UEA

Hubungan pemerintah Israel, di bawah pimpinan Benyamin Netanyahu, sangat erat dengan Trump, dan beberapa kalangan mengatakan, Israel harus berusaha keras untuk memulihkan dukungan dari Partai Demokrat.

“Kita seharusnya tidak mengorbankan aset utama kita di Amerika, yakni dukungan bipartisan. Dukungan ini telah dirusak, dan kalau saya telaah satu hal utama yang negatif untuk Israel semasa kepresidenan Trump, adalah dukungan bipartisan ini,” kata Sallai Meridor, mantan duta besar Israel untuk Amerika.

Kebanyakan analis Israel mengatakan, Timur Tengah saat ini berada jauh di bawah dalam daftar prioritas Biden karena dia lebih berfokus pada isu-isu domestik yang mendesak.

Baca juga: Biden Tunjuk Keturunan Palestina Jadi Pejabat Intelijen AS

Kalaupun nantinya beralih perhatian ke Timur Tengah, kemungkinan besar Biden akan berfokus pada Iran.

Israel sangat menentang persetujuan nuklir Iran dengan kekuatan-kekuatan dunia pada 2015, dan menilai persetujuan itu memberi Iran peluang yang sah untuk memperoleh senjata nuklir.

“Iran akan menjadi isu utama dalam agenda Timur Tengah karena merupakan isu yang paling peka dan mendesak di kawasan," kata Amotz Asa-El, analis di Hartman Institute.

Baca juga: Sembunyi Lebih Dari 3 Tahun, Imigran Ini Akhirnya Pulang ke Rumah karena Biden

"Bukan hanya karena rencana Iran membuat senjata nuklir, yang sudah tentu merupakan masalah dunia, tetapi juga karena Iran campur tangan di Timur Tengah," lanjutnya.

"Tidak ada perang saudara di Timur Tengah di mana Iran tidak terlibat, sehingga sebagian besar dunia menilai tindakannya itu menyebabkan ketidakstabilan,” terangnya.

Kebanyakan pejabat Israel mengakui bahwa Biden sejak lama adalah seorang pendukung Israel. Namun, Biden juga mendukung pendirian negara Palestina dan akan berusaha menekan Israel agar kembali ke meja perundingan.

Baca juga: Pemerintahan Biden Setop Dukungan ke Arab Saudi yang Perangi Houthi di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com