Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemimpinan Joe Biden-Kamala Harris Cerminkan Wajah Baru Amerika

Kompas.com - 23/01/2021, 13:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Melanjutkan apa yang sudah terjadi pada 2008, kepemimpinan baru di Amerika Serikat (AS) menghadirkan wajah-wajah yang lebih mencerminkan keberagaman negeri itu.

Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS ke-46 pada Rabu (20/1/2021) di Gedung Capitol, Washington DC, AS.

Dia bersumpah untuk mengakhiri perang tidak beradab di negeri yang terbelah akibat babak belurnya ekonomi dan semakin parahnya pandemi Covid-19.

Dalam tugas pertamanya sebagai presiden, Biden menandatangani beberapa perintah eksekutif untuk membatalkan keputusan yang sudah dibuat presiden sebelumnya, Donald Trump, di bidang imigrasi dan perubahan iklim.

Di usianya yang ke-78, dia menjadi presiden AS tertua, sekaligus presiden penganut agama Katolik kedua, setelah John F Kennedy pada 1961.

Baca juga: Biden Jadi Presiden AS, China Serukan Perbaikan Hubungan Antar Negara

"Ini adalah hari Amerika," kata Biden yang sebelumnya disumpah menggunakan Kitab Suci milik keluarga mereka yang sudah berusia 127 tahun di tangga gedung Capitol di Washington DC.

"Ini adalah hari demokrasi. Sebuah hari penuh sejarah, harapan, pembaruan, dan penuh tekad," imbuh Biden.

Wakil Presiden AS Kamala Harris menjadi warga kulit hitam keturunan Asia Selatan dan perempuan pertama yang menduduki jabatan itu.

Harris mengucapkan sumpah di depan Hakim Mahkamah Agung Perempuan, Sonia Sotomayor, hakim agung pertama dari kalangan Amerika Latin.

Baca juga: Ini 2 Negara Pertama yang Ditelepon Joe Biden, Bahas Apa Saja?

Hadir dalam upacara pelantikan tersebut adalah mantan presiden George W Bush, Barack Obama, dan Bill Clinton, serta Wakil Presiden di bawah Donald Trump, Mike Pence.

Mantan presiden Trump tidak hadir dalam upacara tersebut dan keputusan ini menjadi pertama kalinya diambil mantan presiden AS dalam tradisi selama 150 terakhir.

Dia meninggalkan Gedung Puti  untuk menghadiri acara perpisahan di Joint Base Andrews, Maryland, sebelum terbang ke Florida.

Baca juga: Biden Sah Jadi Presiden, Para Penganut Konspirasi QAnon Merasa Kacau

'Kemenangan dan perjuangan demokrasi'

Berbeda dengan pelantikan presiden AS sebelumnya, kali ini jalan-jalan di sekitar pelantikan dipenuhi dengan 25 ribu tentara Garda Nasional, menyusul adanya kerusuhan di Gedung Capitol 6 Januari lalu.

"Amerika baru saja menghadapi ujian dan Amerika berhasil mengatasi tantangan itu," kata Biden dalam pidatonya.

"Hari ini kita merayakan kemenangan, bukan kemenangan seorang calon, tetapi kemenangan sebuah perjuangan, perjuangan demokrasi. Keinginan rakyat sudah disampaikan dan keinginan rakyatlah yang berhasil," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com