WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Melanjutkan apa yang sudah terjadi pada 2008, kepemimpinan baru di Amerika Serikat ( AS) menghadirkan wajah-wajah yang lebih mencerminkan keberagaman negeri itu.
Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS ke-46 pada Rabu (20/1/2021) di Gedung Capitol, Washington DC, AS.
Dia bersumpah untuk mengakhiri perang tidak beradab di negeri yang terbelah akibat babak belurnya ekonomi dan semakin parahnya pandemi Covid-19.
Dalam tugas pertamanya sebagai presiden, Biden menandatangani beberapa perintah eksekutif untuk membatalkan keputusan yang sudah dibuat presiden sebelumnya, Donald Trump, di bidang imigrasi dan perubahan iklim.
Di usianya yang ke-78, dia menjadi presiden AS tertua, sekaligus presiden penganut agama Katolik kedua, setelah John F Kennedy pada 1961.
Baca juga: Biden Jadi Presiden AS, China Serukan Perbaikan Hubungan Antar Negara
"Ini adalah hari Amerika," kata Biden yang sebelumnya disumpah menggunakan Kitab Suci milik keluarga mereka yang sudah berusia 127 tahun di tangga gedung Capitol di Washington DC.
"Ini adalah hari demokrasi. Sebuah hari penuh sejarah, harapan, pembaruan, dan penuh tekad," imbuh Biden.
Wakil Presiden AS Kamala Harris menjadi warga kulit hitam keturunan Asia Selatan dan perempuan pertama yang menduduki jabatan itu.
Harris mengucapkan sumpah di depan Hakim Mahkamah Agung Perempuan, Sonia Sotomayor, hakim agung pertama dari kalangan Amerika Latin.
Baca juga: Ini 2 Negara Pertama yang Ditelepon Joe Biden, Bahas Apa Saja?
Hadir dalam upacara pelantikan tersebut adalah mantan presiden George W Bush, Barack Obama, dan Bill Clinton, serta Wakil Presiden di bawah Donald Trump, Mike Pence.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan