Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan Jamu Anti-corona Racikan Dukun, Menkes Sri Lanka Positif Covid-19

Kompas.com - 24/01/2021, 14:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOLOMBO, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Sri Lanka Pavithra Wanniarachchi dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Sabtu (23/1/2021).

Kini, Wanniarachchi dan beberapa orang yang sempat berkontak langsung dengannya diminta untuk melakukan karantina mandiri.

Wanniarachchi sebelumnya dihujani banyak kritikan karena mempromosikan jamu anti-virus corona yang diracik seorang dukun lokal sebagaimana dilansir dari Associated Press.

Para dokter bahkan menyebut tidak ada dasar ilmiah yang membuat jamu herbal tersebut obat untuk virus corona.

Baca juga: Sri Lanka Haruskan Semua Korban Covid-19 yang Meninggal Dikremasi, Tak Terkecuali Muslim

Konon, jamu tersebut mengandung madu dan pala. Wanniarachchi mempromosikan jamu tersebut pada Desember 2020.

Karena dipromosikan langsung oleh Menteri Kesehatan, banyak rakyat Sri Lanka mempercayainya.

Bahkan, beberapa hari setelah Wanniarachchi mempromosikan jamu itu, ribuan orang rela mengantre di Kota Kegalle untuk mendapatkan jamu tersebut.

Dukun pembuat jamu itu mengaku mendapatkan resep racikan jamu melalui kekuatan ilahi.

Baca juga: Sri Lanka Dikecam Setelah 15 Muslim Korban Meninggal akibat Covid-19 Dikremasi

Di media lokal, dukun itu mengklaim bertemu Dewi Kaali dan memberinya resep untuk menyelamatkan umat manusia dari virus corona.

Dilansir dari Associated Press, rakyat Sri Lanka terbiasa meminum obat biasa dan digabung dengan obat alternatif seperti jamu untuk menyembuhkan penyakit.

Sementara itu, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan bahwa negaranya akan menerima stok vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca dari India pada 27 Januari.

Dia mengatakan, stok vaksin Covid-19 tersebut diberikan India secara gratis. Kini, pemerintahnya sedang mengatur untuk membeli lebih banyak vaksin dari India, China, dan Rusia.

Baca juga: Sri Lanka Bebaskan Tahanan Usai Kerusuhan Penjara Mematikan akibat Covid-19

 

Pada Jumat (22/1/2021), Sri Lanka menyetujui vaksin Oxford-AstraZeneca saat petugas kesehatan di garis depan harus segera diinokulasi karena layanan kesehatan yang makin kewalahan.

Vaksin tersebut adalah yang pertama disetujui untuk penggunaan darurat di Sri Lanka.

Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengatakan, pemberian vaksin virus corona akan dimulai pada pertengahan Februari.

Kini, negara tersebut telah melaporkan total 52.964 kasus Covid-19 dengan 278 kematian.

Baca juga: Kerusuhan di Penjara Sri Lanka akibat Narapidana Coba Kabur, 8 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com