BAGHDAD, KOMPAS.com – Ibu Kota Irak, Baghdad, diguncang bom bunuh diri terbesar dalam tiga tahun terakhir, menewaskan setidaknya 32 orang.
Dilansir dari Reuters, ledakan tersebut terjadi di pasar Tayaran Square yang ramai di Bahdad pada Kamis (21/1/2021).
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Pada Jumat (22/1/2021) dini hari, ISIS mengumumkan bahwa dua anggotanya meledakkan diri di pasar tersebut.
Pengumuman itu disampaikan melalui saluran aplikasi perpesanan Telegram ISIS. Sementara itu, orotitas kesehatan Iran melaporkan sedikitnya 110 mengalami luka-luka.
Baca juga: Militer AS Dakwa Pelaku Bom Bali 2002 dan Bom Jakarta 2003
Otoritas keamanan Irak sebenarnya telah menduga bahwa ISIS berada di balik serangan tersebut.
"Kelompok teroris ISIS mungkin berdiri di belakang serangan itu," kata Kepala Pertahanan Sipil Mayjen Kadhim Salman kepada wartawan.
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan mendesak dengan komandan pasukan keamanan untuk membahas bom bunuh diri itu.
Hal itu dilaporkan oleh Kantor Perdana Menteri Irak dalam sebuah pernyataan singkat.
Baca juga: 2 Bom Bunuh Diri Guncang Irak, 20 Orang Tewas
Pasukan keamanan Irak dikerahkan dan jalan utama diblokir untuk mencegah kemungkinan serangan lebih lanjut.
Seorang juru bicara militer mengatakan, Kadhimi juga melakukan pemecatan terhadap sejumlah pejabat tinggi di Irak setelah menggelar pertemuan mendesak itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan