Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata di AS Diserbu Pembeli

Kompas.com - 19/01/2021, 17:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejumlah toko senjata di AS dilaporkan mengalami lonjakan penjualan menjelang pelantikan Joe Biden.

Para pemilik toko mengungkapkan, toko mereka diserbu pembeli menjelang pengambilan sumpah jabatan Biden pada Rabu (20/1/2021).

Kabar itu muncul setelah Biro Penyelidik Federal (FBI) menyatakan, mereka memeriksa 25.000 tentara Garda Nasional yang ditempatkan di Washington DC.

Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden Seluruh Penjara Federal AS Lockdown

Adapun Garda Nasional sudah ditempatkan di ibu kota semenjak kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, 6 Januari lalu.

Floyd McMillin, pemilik toko senjata di Topeka, Kansas, mengaku, dia membukukan keuntungan 50.000 dollar AS (Rp 703,4 juta) pada Sabtu (16/1/2021).

McMillin mengakui, kenaikan penjualan terjadi karena ada yang tak percaya pemerintahan Biden, ataupun khawatir peluang membeli senjata bakal hilang.

Si pemilik toko mengutarakan, banyak orang yang mengira bahwa pemerintahan saat ini bakal mengambil senjata mereka.

"Ya, Anda tentu harus menyadari bahwa industri senjata menghasilkan miliaran dollar ke rekening AS," jelas McMillin.

FBI menuturkan, berdasarkan data intelijen, ada potensi terjadi demonstrasi bersenjata di 50 negara bagian AS.

Baca juga: Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Bakal Hadapi Serangkaian Bencana yang Belum Pernah Terjadi

"Mereka (kelompok bersenjata) sudah mengancam Kongres jika POTUS (Presiden Donald Trump) dimakzulkan lewat Amendemen 25, maka akan terjadi kerusuhan," jelas FBI.

Dinas Taman Nasional (NPS) juga menuturkan, mereka mendapatkan "ancaman yang kredibel" setelah kerusuhan di Capitol.

Dilansir Daily Star, Senin (18/1/2021), demo 6 Januari dipicu keengganan Presiden Trump mengakui kekalahan pada Pilpres AS.

Baca juga: Ada Insiden, Aparat Tutup Sementara Gedung Capitol dan Evakuasi Peserta Geladi Bersih Pelantikan Biden

Dia pun menyerukan kepada pendukungnya bahwa mereka harus bergerak ke Washington, saat Kongres AS bersiap mengesahkan kemenangan Biden.

Lima orang tewas, dan banyak pihak menuding Trump bertanggung jawab karena sudah membawa massa itu ke ibu kota.

Pada pekan lalu, DPR AS yang dimotori Partai Demokrat memakzulkan Trump. Dia menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dua kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com