Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS untuk Pertama Kalinya Eksekusi Wanita Terpidana Mati Sejak 1953

Kompas.com - 13/01/2021, 20:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Satu-satunya wanita terpidana mati di Amerika Serikat telah dieksekusi setelah Mahkamah Agung membatalkan hukuman tersebut oleh pengadilan yang lebih rendah.

Lisa Monthgomery (52 tahun) dihukum mati dengan suntikan mematikan pada Rabu pagi (13/1/2021) di kompleks penjara federal di Terre Haute, Indiana, dan dinyatakan meninggal pada pukul 1.31 waktu setempat.

Monthgomery dijatuhi hukuman mati karena mencekik ibu hamil dan memotong bayi dari rahimnya.

Melansir Sky News pada Rabu (13/1/2021), dia adalah wanita pertama yang dihukum mati oleh pemerintah AS sejak 1953.

Montgomery berkendara sejauh 274 kilometer dari rumahnya di Kansas ke rumah peternakan anjing yang hamil tua, Bobbie Jo Stinnett (23 tahun) di Skidmore, Missuri pada Desember 2004 dengan pura-pura menggendong anak anjing.

Namun, kemudian ia mencekik wanita hamil itu dengan tali dan menggunakan pisau untuk melakukan operasi caesar sebelum melarikan diri dengan bayi perempuan prematur.

Baca juga: Trump Perintahkan Serangkaian Hukuman Mati Jelang Akhir Jabatannya

Dia ditangkap setelah mencoba untuk mengklabui bahwa itu anaknya karena ingin memenangkan hak asuh atas 2 dari 4 anaknya dalam perselisihan.

Jejak komputernya menunjukkan bahwa dia telah meneliti operasi caesar dan memesan peralatan persalinan.

Pada Selasa (12/1/2021), seorang hakim di Indiana memberikan penundaan eksekusi berdasarkan bukti bahwa Montgomery tidak dapat memahami alasan pemerintah untuk mengeksekusinya.

Secara terpisah, Pengadilan Banding AS juga memilih untuk menunda eksekusi, menunda tanggal baru eksekusi, setelah kepergian Donald Trump dari Gedung Putih.

Namun, pada Rabu (13/1/2021), Mahkamah Agung turun tangan untuk memberikan jalan agar hukuman tersebut dijalankan.

Baca juga: Jelang Lengser Trump Kebut Hukuman Mati, Ini Daftar Eksekusinya...

Dia adalah tahanan ke-11 yang menerima suntikan mematikan di penjara sejak Juli di bawah pemerintahan Trump, seorang pendukung kuat hukuman mati, melanjutkan eksekusi federal setelah 17 tahun tanpa hukuman mati.

Saat eksekusi dimulai, seorang wanita berdiri di atas bahu Montgomery kemudian membungkuk, melepas maskernya dan bertanya tentang kata-kata terakhir yang ingin diucapkan.

"Tidak," jawab Montgomery dengan suara pelan. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Pengacara Montgomery, Kelley Henry mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Pemerintahan gagal yang haus darah itulah yang terjadi dini hari itu. Setiap orang yang berpartisipasi dalam ekseusi Lisa Montgomery seharusnya malu".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com