Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Vaksinasi Covid-19 Petugas Kesehatan Indonesia di Inggris Hanya Rasakan Pegal Linu

Kompas.com - 02/01/2021, 18:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di rumah sakit di London termasuk dalam kelompok pertama yang mendapat vaksinasi massal Covid-19 di Inggris.

Melansir BBC Indonesia pada Jumat (1/1/2021), para tenaga kesehatan itu mengatakan efek samping yang mereka rasakan hanya "pegal linu" atau nyeri badan.

Tiga nakes Indonesia yang bekerja di rumah sakit yang berbeda di London akan mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer pada sekitar pekan kedua Januari ini, untuk memastikan imunisasi penuh.

Dua dokter dan seorang perawat Indonesia mengalami apa yang disebutkan dalam lembaran yang dibagikan sebelum vaksinasi, sebagai efek samping ringan, namun dengan tingkatan yang berbeda.

Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, dokter kebidanan dan kandungan, yang bekerja di Chelsea and Westminster Hospital, London mengatakan yang ia rasakan, "Sedikit pegal dan linu saja, tapi lengan dan tangan masih tetap berfungsi seperti biasa."

Baca juga: Kuasai Vaksin dan Air, Pria ini Jadi Orang Terkaya Terbaru di Asia

"Saya sih linu dan pegal hanya di lengan tempat suntikan. Tapi, semua anggota badan yang lain tak terpengaruh. Sekitar 24 jam, setelah itu sudah tak berasa lagi," kata dokter yang biasa dipanggil Pitha.

Vaksinasi massal di Inggris dengan Pfizer/BioNTech, dimulai pada awal Desember lalu di tengah lonjakan besar kasus yang disebut dokter serta pejabat kesehatan sebagai "tsunami" dan "fase paling berbahaya."

Sementara, Annas Alamudi, perawat yang bekerja di bagian gawat darurat di rumah sakit King's College London mengatakan yang ia rasakan "cuma pegal linu 2 hari...pegalnya tak parah, kayak abis olahraga aja."

Ardito Widjono, dokter yang bekerja di rumah sakit Barnet, London utara, juga bercerita "soal nyeri badan selama beberapa jam" dan "sakit di tempat suntikan".

"Sekitar sehari sudah tak terasa apa-apa lagi," kata Ardito yang saat ini bekerja di bagian gawat darurat.

Baca juga: Pekerja Medis di AS Dipecat Setelah Rusak 500 Dosis Vaksin Covid-19

Kemungkinan efek samping

Sebelum imunisasi, mereka yang divaksin diberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab untuk meminimalisir efek samping.

Berdasarkan brosur yang diberikan kepada mereka yang divaksin, disebutkan bahwa sebagian besar efek samping ringan dan akan hilang dalam beberapa hari dengan minum obat penghilang nyeri dan demam seperti parasetamol.

"Seperti halnya semua vaksin, vaksin BNT162b2 Covid-19 mRNA dapat menyebabkan efek samping, namun tak semua akan merasakan," demikian tertulis dalam brosur itu.

Efek yang sangat biasa, dapat mempengaruhi lebih dari 1 dalam 10 orang, yaitu nyeri di tempat suntikan, lelah, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri persendian, demam.

Efek biasa, yang dapat mempengaruhi 1 dalam 10 orang, yaitu bengkak di tempat suntik, merah di tempat suntikan, mual

Efek tidak biasa, dapat mempengaruhi 1 dalam 100 orang, yaitu kelenjar getah bening membesar.

Dalam brosur vaksin juga disebutkan bahwa vaksin ini tidak berpengaruh terhadap "kemampuan orang untuk mengemudi kendaraan dan menggunakan mesin, namun kemungkinan terpengaruh masih ada."

"Jangan mengendara atau mengoperasikan mesin sampai Anda yakin, tidak ada efek samping vaksin," tulis brosur itu.

Saat ini belum ada data cukup untuk melihat dampak vaksin bagi perempuan hamil atau menyusui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com