Semua anggota kabinet baru, termasuk perdana menteri, Maeen Abdulmalik Saeed, dan duta besar Saudi, Mohammed Said al-Jaber, dipindahkan dengan aman ke istana presiden sementara ibu kota, menurut laporan media Saudi.
Belum jelas pihak mana dari yang bertikai di Yaman yang bertanggung jawab atas 2 serangan itu. Salah satu yang bertikai adalah Al-Qaeda.
Tahun lalu pemberontak Houthi menembakkan rudal pada parade militer di Aden.
Puluhan orang tewas dalam serangan itu, yang mengobarkan ketegangan antara pemerintah dan STC, di mana satu sama lain saling tuduh gagal berbagi informasi intelijen.
Houthi juga bertanggung jawab atas serangan rudal di sebuah hotel Aden pada 2015 yang menargetkan perdana menteri saat itu, Khaled Bahah, dan anggota pemerintahannya.
Baca juga: Terjadi Ledakan di Bandara Aden Yaman Setelah Kabinet Baru Pemerintahan Mendarat
Sejak kelompok pemberontak mengambil alih ibu kota Sanaa pada 2014, pemerintah Yaman telah bekerja terutama di pengasingan dari Arab Saudi, tempat pesawat itu terbang pada Rabu.
Menteri Informasi, Moammer al-Eryani, mengklaim dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa Houthi berada di balik serangan pada Rabu (30/12/2020).
Sementara dalam pidato yang disiarkan televisi Saeed menyebutnya sebagai "tindakan teroris pengecut", tetapi menahan diri untuk tidak menyalahkan para pemberontak.
"Serangan itu...adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap negara Yaman dan orang-orang hebat kami, dan itu hanya akan meningkatkan tekad kami untuk...memulihkan negara dan stabilitas," katanya, bersumpah bahwa pemerintah yang berada di Aden untuk tetap tinggal.
Seorang pejabat Houthi, Muhammad al-Bukhaiti, membantah bertanggung jawab dalam komentar yang dibuat untuk televisi Al Jazeera.
Yaman telah terlibat dalam perang saudara yang sengit selama 6 tahun, yang membuat Houthi yang didukung Iran melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan UEA serta didukung oleh Inggris dan AS.
Baca juga: Ledakan Nashville: Pacar Tersangka Tahu Bom Dibuat Sejak Tahun Lalu
Konflik tersebut telah menewaskan sekitar 112.000 orang dan menyebabkan kelaparan yang meluas dan wabah penyakit, menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pertempuran memiliki dimensi baru pada 2017 setelah pembentukan STC, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, meskipun ada keberatan dari mitra koalisi di Riyadh.
Pertempuran antara pemerintah dan STC untuk menguasai Yaman selatan telah menjerumuskan Aden khususnya, ke dalam serangan kekerasan yang tak terduga dan upaya PBB yang rumit dalam proses perdamaian secara keseluruhan.
Kabinet pembagian kekuasaan baru diumumkan pada Desember setelah lebih dari setahun negosiasi yang dimediasi oleh Saudi.
Martin Griffiths, utusan khusus PBB untuk Yaman, mengharapkan “kekuatan kabinet dalam menghadapi tugas-tugas sulit yang akan datang”.
Dia berkata, "Tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima ini adalah pengingat tragis akan pentingnya membawa Yaman segera kembali ke jalan menuju perdamaian."
Baca juga: Main Lempar Granat, 4 Bocah Tewas Kena Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.