Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Spanyol Bantai 540 Rusa dan Babi Hutan di Portugal, Publik Marah

Kompas.com - 25/12/2020, 13:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

LISBON, KOMPAS.com – Lebih dari 500 ekor rusa dan babi hutan di Portugal dibantai oleh para pemburu Spanyol.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis (24/12/2020), para pemburu itu berpose bersama hewan-hewan malang tersebut. Foto-foto itu lantas beredar luas di internet.

Menteri Lingkungan Portugal Joao Fernandes mengatakan para pemburu dari Spanyol tersebut berjumlah 16 orang dan telah membantai 540 rusa dan babi hutan.

Baca juga: Dikira Rusa, Pria Ini Ditembak Mati Pemburu Lain

Fernandes menambahkan, perilaku keji tersebut merupakan kejahatan serius dan para pelaku harus dituntut.

Publik Portugal juga dibuat marah atas pembantaian terhadap hewan-hewan liat tersebut.

Foto-foto yang beredar luas di internet tersebut menunjukkan rusa dan babi hutan yang tak bernyawa dijejer sementara para pemburu tersenyum dan tertawa di belakangnya.

Baca juga: Pemburu Harimau Amur yang Bunuh, Kuliti dan Hendak Jual Satwa Itu Ditangkap

Menurut media lokal, foto-foto tersebut mulanya diunggah oleh salah satu pemburu di akun Instagram-nya.

Pihak berwenang di Portugal telah meluncurkan penyelidikan atas perburuan yang berlangsung di perkebunan pribadi Torre Bela di Azambuja, Lisbon, Portugal.

Fernandes menambahkan, aksi keji tersebut dapat mengganggu upaya pemeliharaan keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem.

Baca juga: Seekor Simpanse Tewas Setelah 11 Hari Diselamatkan dari Siksaan Pemburu Liar

Pekan lalu, Institut Konservasi Alam dan Hutan (ICNF) Portugal telah meluncurkan penyelidikan untuk kasus pembantaian tersebut.

ICNF mengatakan, awalnya pihaknya tidak tahu menahu ihwal perburuan dan pembantaian tersebut.

ICNF menambahkan, pihaknya baru mengetahui setelah foto-foto mengerikan itu tersebar luas di dunia maya.

Baca juga: Naas, Pemburu Ini Justru Dibunuh Rusa Buruannya

Mengingat banyaknya hewan yang dibunuh, ICNF meluncurkan penyelidikan bersama dengan badan pengelola kawasan perburuan wisata.

Hal itu untuk menyelidiki fakta dan kemungkinan tindakan terlarang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Pemerintah Azambuja juga sedang menyelidiki tujuan pengiriman dari hewan-hewan yang telah mati itu.

Baca juga: Rafiki, Gorila Terkenal yang Terancam Punah, Mati Ditombak oleh Pemburu

Di Portugal, kesejahteraan hewan liar kini mendapat perhatian yang sangat serius setelah Partai People – Animals – Nature mendapatkan kursi di Parlemen Portugal pada 2015.

Partai tersebut kembali memperoleh kursi di Parlemen Portugal pada 2019.

Baca juga: Jerapah Putih yang Langka di Kenya Dibunuh Pemburu Gelap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com