Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Jadi Negara Pertama Asia yang Terima Vaksin Pfizer-BioNTech

Kompas.com - 22/12/2020, 08:51 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

 

SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menerima vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech.

Vaksin yang diharapkan dapat mengakhiri setahun pandemi Covid—19 itu tiba di "Negeri Singa” di Bandara Internasional Changi, Senin (21/12/2020) sekitar pukul 19.36 waktu setempat.

Diterima oleh Menteri Transportasi Ong Ye Kung, vaksin mendarat dari Bandara Internasional Brussels, Belgia, diangkut dengan menggunakan penerbangan kargo Singapore Airlines Boeing 747-400.

Baca juga: Celoteh Presiden Bolsonaro: Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Ubah Manusia Jadi Buaya

Vaksin-vaksin itu segera dipindahkan ke pusat penyimpanan bersuhu dingin. Seperti diketahui, vaksin Pfizer-BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius.

Suhu ini sama dengan suhu terendah di Antartika dan jauh lebih dingin dibandingkan dengan mesin pendingin apa pun.

Rencana vaksinasi Singapura

Vaksin buatan Pfizer-BioNTech adalah vaksin virus corona pertama yang disetujui oleh otoritas Singapura, yaitu Health Sciences Authority (HSA).

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyampaikan, dirinya dan sejumlah menteri kabinet akan divaksinasi pada tahap awal untuk menunjukkan vaksin Covid-19 itu aman dipergunakan.

Kelompok warga yang mendapat prioritas untuk terlebih dahulu divaksinasi adalah tenaga medis, warga lanjut usia, dan warga yang dikategorikan rentan terkena virus corona.

Baca juga: Wapres AS Sudah Disuntik Vaksin Pfizer, Presiden Terpilih Joe Biden Senin Besok

Rencananya, vaksinasi di Singapura bersifat sukarela, tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Vaksin Covid-19 disediakan secara gratis kepada semua warga Singapura, Permanent Resident (PR), dan warga negara asing (WNA) yang memegang izin tinggal di Singapura dalam jangka waktu panjang, termasuk korban terbesar, yaitu pekerja asing yang tinggal di asrama.

Diharapkan capaian vaksinasi warga dewasa dapat terselesaikan pada akhir tahun 2021.

Vaksin akan diberikan sesuai dengan aturan yang dibuat Pzifer dan BionNTech, yakni sebanyak dua dosis dengan selang waktu 21 hari untuk orang-orang berusia 16 tahun ke atas.

Baca juga: Pemerintah AS Jadikan Moderna sebagai Vaksin Covid-19 Kedua Setelah Pfizer

“Semakin banyak dari kita yang divaksinasi, semakin sulit virus itu menyebar, dan semakin aman kita semua sebagai masyarakat,” ucap PM Lee.

Adapun penyebaran virus corona di Singapura saat ini sudah sangat terkendali. Singapura dijadwalkan akan memasuki fase 3 atau new normal pada Senin (28/12/2020), ketika jumlah maksimum orang yang dapat berkumpul dinaikkan dari 5 menjadi 8 orang.

Total kasus virus corona di Singapura, menurut data Kementerian Kesehatan (MOH) per 21 Desember, adalah sebanyak 58.432. Dari jumlah itu, tercatat 58.287 pasien atau 99,75 persen telah sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com