WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Muncul sebuah laporan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintahannya di Gedung Putih, memaksa kepala Food and Drug Administration (FDA) segera menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.
FDA adalah Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di AS, yang tugasnya seperti BPOM di Indonesia.
Dilaporkan The Washington Post, kepala FDA Stephen Hahn dipaksa menyetujuinya paling lambat Jumat (11/12/2020) dan jika tidak memberi lampu hijau dipersilakan mengundurkan diri.
Baca juga: Mulai Besok Warga Amerika Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer
Pada saat yang bersamaan, Trump berkicau di Twitter bahwa FDA adalah "penyu besar, tua, dan lambat".
While my pushing the money drenched but heavily bureaucratic @US_FDA saved five years in the approval of NUMEROUS great new vaccines, it is still a big, old, slow turtle. Get the dam vaccines out NOW, Dr. Hahn @SteveFDA. Stop playing games and start saving lives!!!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 11, 2020
Washington Post juga melaporkan, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows turut mengancam Hahn untuk mengundurkan diri.
Pada Kamis (10/12/2020) komite ahli independen yang dibentuk FDA memberikan 17 suara setuju, 4 menentang, dan 1 abstain untuk menyetujui vaksin Pfizer yang menurut uji klinis 95 persen efektif.
Baca juga: BREAKING NEWS: AS Setujui Vaksin Corona Pfizer, Mulai Disuntik dalam 24 Jam
Rumor campur tangan Trump yang memasukkan politik ke dalam proses ilmiah ini pun muncul saat FDA sedang mengerjakan detail-detail akhirnya tentang vaksin Pfizer, termasuk lembar fakta tentang vaksin virus corona itu untuk dokter.