Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan

Kompas.com - 22/12/2020, 07:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan sedang memperlajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

WHO menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum, dan hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah berusaha meredam penularan.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona, AS Belum Tutup Penerbangan dari Inggris, Gubernur New York Marah-marah

Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, para pejabat mengatakan mereka terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak pada cara virus itu berperilaku.

Dia menekankan bahwa ini bukan hal baru, mengatakan, "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya."

Tedros mengatakan mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu.

“Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah,” katanya. Dia menambahkan pemerintah dan rakyat di seluruh dunia harus mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penularan.

Sementara itu, presiden AS terpilih Joe Biden menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit ChristianaCare di Newark, negara bagian Delaware, hari Senin (21/12/2020).

Biden mendapat suntikan pertama vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Suntikan diberikan oleh Tabe Masa, perawat dan kepala Unit Kesehatan Pegawai pada RS itu.

Baca juga: Ada Varian Baru Virus Corona, Hong Kong Larang Kedatangan Pesawat dari Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com