Tanggapi Varian Baru Virus Corona di Inggris, Perancis Perketat Lalu Lintas Logistik

PARIS, KOMPAS.com - Efek dari munculnya varian baru virus corona di Inggris, Perancis memblokir lalu lintas angkutan logistik dari dan ke Inggris selama 48 jam.

Perwakilan pihak industri memperingatkan keputusan Perancis tersebut memberikan "efek yang mengahancurkan" pada pasokan makanan dan barang konsumsi lainnya ke Inggris.

Pemerintah Perancis mengatakan pada Minggu (20/12/2020) bahwa angkutan logistik dan penumpang yang ditangani oleh manusia dari Inggris ke Perancis akan ditangguhkan selama 48 jam dari pukul 11 malam GMT.

Pihak Eurotunnel yang mengoperasikan terowongan Channel, mengatakan akses ke terminal Folkestone akan ditangguhkan untuk lalu lintas penumpang dan barang mulai pukul 11 malam seperti instruksi.

"Pelanggan dengan pemesanan setelah ini (jam 11 malam) disarankan untuk TIDAK melakukan perjalanan ke terminal karena tidak dapat menyeberang ke Perancis," ujarnya seperti yang dilansir dari The Guardian pada Minggu (20/12/2020). 

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Apa Saja yang Sudah Diketahui?

Banyak dari 10.000 truk dalam keadaan kosong yang melintasi Channel setiap hari melalui terowongan dan melalui pelabuhan Dover, Kent, untuk penjemputan reguler makanan yang mudah rusak dari pusat distribusi di Perancis utara dan Belgia, seperti kembang kol, kubis, kubis brussel, dan sayuran musim dingin lainnya.

Pelabuhan Dover mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka menutup lalu lintas truk.

"Pangkalan feri di Pelabuhan Dover ditutup untuk semua lalu lintas dari Inggris sampai pemberitahuan lebih lanjut terkait aturan perbatasan di Perancis," ujarnya.

Mereka meminta "angkutan logistik dan penumpang tidak melakukan perjalanan ke pelabuhan (Dover)."

Keputusan tersebut diperkirakan akan menciptakan kekacauan di Kent mulai tengah malam dengan ribuan truk yang kembali ke Uni Eropa tidak dapat melakukan perjalanan.

Baca juga: Muncul Varian Baru Virus Corona di Inggris, Eropa Ramai-ramai Tutup Perbatasan

Sementara, area parkir truk Brexit di dekat Ashford tidak siap hingga 1 Januari.

Departemen Transportasi yang memiliki fasilitas di timur laut Kent untuk truk di bandara Manston yang mungkin terpaksa dibuka pada Senin, untuk mengatasi masalah dari penangguhan lalu lintas transportasi oleh Perancis.

Rod McKenzie, direktur kebijakan di Road Haulage Association, mengatakan, “Ini hanya 48 jam, tetapi larangan Perancis akan berdampak buruk pada rantai pasokan."

“Kami telah melihat dalam beberapa hari terakhir antrian di kedua sisi saluran karena penimbunan Brexit dan kesibukan Natal. Sekarang penutupan perbatasan akan berarti segala sesuatu termasuk pasokan makanan yang mudah rusak akan terpengaruh," terangnya.

“Kami bergantung pada perjalanan pendek untuk persediaan harian kami. Yang kami bicarakan adalah semuanya, yaitu suku cadang pabrik, sayuran segar dan beku, serta semua pengiriman untuk Natal,” lanjutnya.

Baca juga: PM Israel Marah karena Pejabatnya Sempat Rahasiakan Informasi Mutasi Baru Covid-19 di Inggris

Diumumkan dengan pemberitahuan beberapa jam sebelumnya, larangan tersebut diperkirakan akan menyebabkan kekacauan di pelabuhan termasuk Dover dan Portsmouth.

Kemungkinan truk yang bertujuan ke Perancis ditahan di sisi Selat Inggris bersama pengemudi mereka selama dua hari penuh.

Keputusan Perancis datang pada saat pengiriman lintas-Channel sudah berada di dalam berada tekanan besar.

Antrian yang membentang setidaknya 5 mil (8 km) di dua jalan pendekatan utama ke Dover dan terminal Eurotunnel telah terbentuk hampir setiap hari selama 3 pekan terakhir karena gabungan masalah penimbunan Brexit, permintaan Natal, dan tindakan virus corona yang membatasi kapasitas feri.

Pengemudi di sisi Perancis harus mengantri berjam-jam untuk kembali ke Inggris, dengan pemeriksaan keamanan polisi tambahan untuk para migran yang menyebabkan kemunduran besar hingga 17 km.

Baca juga: Setiap 2 Pekan Ada Tentara Inggris Bunuh Diri akibat Tekanan Mental

Logistics UK, yang mewakili pemilik kargo dari supermarket ke pabrik, mengatakan bahwa pihaknya "sangat prihatin dengan kesejahteraan pengemudi yang bepergian dari Inggris ke Perancis saat ini dan sedang mencari informasi lebih lanjut untuk anggota kami".

Pemerintah telah menerima informasi bahwa tidak adanya fasilitas sanitasi di Kent untuk pengemudi truk menjadi masalah.

Sehingga, ada rencana untuk menempatkan Portaloos untuk Brexit. Rencana-rencana ini sekarang mungkin perlu diajukan.

“Kesehatan dan keselamatan pengemudi adalah perhatian utama kami, dan sangat penting bagi mereka untuk terus diakui sebagai pekerja kunci dan diberikan akses ke tes (virus corona), jika perlu, sebagai prioritas untuk memastikan kelanjutan pergerakan barang ke dan dari Perancis,” Logistics UK kata.

Baca juga: Menkes Inggris: Varian Baru Virus Corona Tak Terkendali