Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Marah karena Pejabatnya Sempat Rahasiakan Informasi Mutasi Baru Covid-19 di Inggris

Kompas.com - 20/12/2020, 23:17 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan marah dan mengecam atas dirahasiakannya kabar mutasi virus corona di Inggris.

Melansir Ynet News, Netanyahu mengecam para pejabatnya yang merahasiakan laporan "rahasia" tentang mutasi virus corona yang tengah menyebar di Inggris.

Amarahnya terjadi pada Minggu (20/12/2020) ketika para menteri Israel tengah mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat, untuk melawan tingkat infeksi yang meningkat di Israel.

Baca juga: Banyak Warganya Tak Percaya Vaksin, PM Israel Disuntik dan Disiarkan secara Langsung

Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Eitan Ben-David mengatakan dalam pertemuan itu bahwa, "Masalah mutasi [virus corona di Inggris] telah diketahui selama seminggu, dari informasi yang tidak dipublikasikan di media."

Dengan marah, Netanyahu berseloroh, "Saya tidak tahu."

Sementara itu, Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan dirinya sendiri tahu tentang mutasi tersebut pada Sabtu karena ada "semacam kebocoran dari sumber yang dikenal."

Dia mengatakan bahwa dia telah diminta untuk merahasiakan masalah ini tetapi Dewan Keamanan Nasional mempublikasikan informasi pada hari yang sama.

Baca juga: Pengadilan Eropa Dukung Hewan Dibius Sebelum Disembelih, Israel Mengecam

"Apa maksudmu rahasia?" balas Netanyahu. "Hal seperti itu tidak bisa dirahasiakan."
Baik Netanyahu dan Edelstein pada Sabtu malam menerima vaksinasi Pfizer untuk melawan virus corona.

Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Dr. Sharon Elrai-Price, mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Israel juga telah menerima kabar terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang mutasi baru tersebut.

"Virus ini lebih mudah menular," kata Elrai-Price dikutip Ynet. "Tidak jelas apa efek virus ini pada vaksin; kami hanya memiliki sedikit informasi."

Oleh karena mutasi baru virus tersebut, Israel menutup penerbangan internasionalnya, khususnya mereka yang datang dari Inggris, Denmark dan Afrika Selatan.

Baca juga: Rasanya Seperti Mengangkat Tirai Besi, Pengakuan Rakyat Israel Setelah Damai dengan UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com