Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warganya Tak Percaya Vaksin, PM Israel Disuntik dan Disiarkan secara Langsung

Kompas.com - 20/12/2020, 08:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut vaksin Covid-19 sebagai 'langkah besar bagi kesehatan' ketika dia menjadi orang Israel pertama yang mendapat suntikan vaksin corona, Pfizer.

Dilansir dari Russian Today, Netanyahu mendapatkan suntikan vaksin virus corona Pfizer dalam acara yang disiarkan secara langsung (live) pada Sabtu (19/12/2020) di Pusat Medis Sheba dekat tel Aviv.

Hal itu dilakukannya karena jajak pendapat di negara Yahudi itu menunjukkan adanya ketidakpercayaan yang tinggi terhadap upaya imunisasi.

Baca juga: Pekan Depan Israel Mulai Vaksinasi Lawan Covid-19, Palestina Gigit Jari

PM Israel itu disuntik vaksin yang dikembangkan bersama oleh raksasa farmasi AS Pfizer dan BioNTech Jerman. 

Pemerintahannya berencana untuk memulai vaksinasi publik minggu depan, dan sejauh ini telah menerima 300.000 dosis inokulasi, tetapi mengharapkan sudah memperoleh 3,8 juta dosis pada akhir Desember.

“Suntikan kecil untuk manusia dan langkah besar untuk kesehatan kita semua,” kata PM Israel, meniru kalimat ikonik yang diucapkan oleh orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, astronot AS Neil Armstrong.

 

Setelah menerima suntikan, pemimpin Israel itu mengatakan bahwa dia merasa "luar biasa".

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu dan Joe Biden Siapkan Janji Temu Segera

Selama kampanye vaksinasinya, Netanyahu mengatakan Israel "meninggalkan kegelapan virus corona" dan memulai perjalanan menuju "cahaya yang besar," seperti dikutip Times of Israel.

Sebelumnya, Netanyahu telah menghadapi kritik keras dan protes skala besar atas penanganannya terhadap wabah Covid-19.

Netanyahu mengatakan bahwa dengan menjadi penerima pertama vaksin virus corona di negara itu, dia ingin memberikan "contoh pribadi sehingga semua orang Israel akan mau divaksinasi."

Masih harus dilihat apakah rakyat Israel akan memperhatikan nasihat pemimpin mereka dan mengikuti secara massal.

Baca juga: Ketua DPR Tegaskan Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Sebab, menurut survei yang dilakukan situs Ynet News pada Jumat kemarin, kurang dari 25 persen warga Israel siap menerima suntikan vaksin corona.

Jajak pendapat lain dari Universitas Haifa pada Selasa lalu, menunjukkan hanya 20 persen warga Israel yang mau divaksinasi.

Walau dalam survey Ynet mengatakan bahwa 64 persen orang Israel mau divaksinasi dalam jangka panjang, hal itu tetap tidak sesuai dengan visi PM Israel yang bercita-cita semua warganya divaksinasi tanpa kecuali.

Sementara itu, menurut surat kabar Israel, Hayom, 37 persen warga Israel sama sekali menolak vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com