Ketegangan antara China dan AS telah meningkat secara mengkhawatirkan selama beberapa bulan terakhir karena kedua negara meningkatkan kehadiran militer mereka di perairan Laut China Selatan.
China telah membangun pangkalan militer di beberapa atol di wilayah tersebut.
Angkatan Laut AS mengeluarkan laporan yang memperingatkan untuk China dan Rusia adalah "dua ancaman paling signifikan bagi era perdamaian dan kemakmuran global".
Dokumen itu, "Advantage at Sea", mengatakan bahwa Beijing menimbulkan risiko terbesar dibanding Moskwa.
Dikatakan, “Kami memprioritaskan persaingan dengan China karena kekuatan ekonomi dan militernya yang tumbuh, meningkatkan agresivitas."
Baca juga: PM Suga: Asia Tenggara Adalah Kunci Mengejar Perdamaian di Laut China Selatan
Selain itu, dikatakannya karena adanya "niat untuk mendominasi perairan regionalnya dan membentuk kembali tatanan internasional yang menguntungkannya."
China dikatakan telah menerapkan strategi dan pendekatan revisionis yang menargetkan jantung kekuatan maritim Amerika Serikat.
“Ini berupaya merusak tata kelola maritim internasional, menolak akses ke pusat logistik tradisional,
menghambat kebebasan laut, serta mengontrol penggunaan titik penghubung utama," ucapnya.
"Menghalangi keterlibatan kami dalam sengketa regional, dan menggantikan Amerika Serikat sebagai mitra pilihan di negara-negara di seluruh dunia. ”
Baca juga: China Desak Negara ASEAN Bersatu Tangkal AS di Laut China Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.