Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Pasifik Diminta Waspada terhadap China dalam Proyek Bawah Laut, Ada Apa?

Kompas.com - 19/12/2020, 15:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Taiwan adalah elemen kunci dari strategi Pasifik China. Beijing berusaha menggantikan AS sebagai kekuatan dominan disana dan mengamankan kendali atas perairan di sekitar garis pantainya.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak. Taiwan telah lama bersumpah untuk mengambil kendali atas negara pulau yang demokratis, yang didukung oleh AS.

Baca juga: Ancaman China Makin Besar, Taiwan Bangun Armada Kapal Selam

"Strategi bantuan luar negeri China selalu memperluas pengaruh strategis ekonominya. Tapi itu tidak pernah mempromosikan kesejahteraan rakyat negara penerima," kata Ou kepada Newsweek dalam menanggapi laporan Reuters.

Menurutnya, pemerintah China hanya mengeklaim prihatin tentang infrastruktur informasi dan komunikasi negara-negara Pasifik. Kemudian berinvestasi dalam pembangunan kabel bawah laut di Pasifik.

Tapi sebenarnya "Negeri Panda" bermaksud memonopoli jaringan informasi dan komunikasi di kawasan Pasifik.

Tujuan strategisnya adalah untuk mengontrol infrastruktur utama negara-negara terkait di kawasan, dan memperoleh data besar untuk memantau setiap negara dengan mencuri informasi.

Reuters melaporkan, Huawei Marine menawarkan 20 persen lebih rendah dari para pesaingnya. Tawaran itu menempatkannya pada posisi terdepan untuk memenangkan kontrak. Meskipun proyek itu bisa saja dibagi kepada beberapa penawar.

Kiribati diyakini sangat mendukung tawaran China. Pemerintahnya tidak menanggapi permintaan komentar Newsweek.

Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China

Ou mengatakan perusahaan China melanggar norma pasar internasional. Pasalnya mereka bersaing dalam tawaran pembangunan internasional menggunakan harga potongan dan subsidi pemerintah.

“Ini bukan praktik perdagangan dan investasi yang normal atau sah. Tetapi perpanjangan dari strategi diplomatik prajurit serigala China, sebuah frasa yang menjelaskan diplomasi luar negeri agresif Beijing,” terangnya.

China telah berusaha memanfaatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, dan militernya untuk mengisolasi Taiwan dan merusak kemerdekaannya.

Caranya termasuk dengan menekan negara-negara lain untuk membatalkan pengakuan diplomatik atas pulau tersebut dan mendukung Beijing. Kiribati melakukannya tahun lalu.

Wilayah tersebut merupakan medan pertempuran diplomatik antara Beijing dan Taipei. Nauru adalah salah satu dari empat negara Pasifik yang memelihara hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Delapan negara kawasan lainnya mempertahankan hubungan diplomatik dengan Beijing.

Ou menepis kekhawatiran bahwa Nauru mungkin terpengaruh untuk beralih kesetiaan ke China. "Taiwan dan Nauru adalah negara yang cinta demokrasi dan kebebasan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia," katanya.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Taiwan Harap Hubungan Taipei-Washington Tetap Terjalin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com