Taiwan adalah elemen kunci dari strategi Pasifik China. Beijing berusaha menggantikan AS sebagai kekuatan dominan disana dan mengamankan kendali atas perairan di sekitar garis pantainya.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak. Taiwan telah lama bersumpah untuk mengambil kendali atas negara pulau yang demokratis, yang didukung oleh AS.
Baca juga: Ancaman China Makin Besar, Taiwan Bangun Armada Kapal Selam
"Strategi bantuan luar negeri China selalu memperluas pengaruh strategis ekonominya. Tapi itu tidak pernah mempromosikan kesejahteraan rakyat negara penerima," kata Ou kepada Newsweek dalam menanggapi laporan Reuters.
Menurutnya, pemerintah China hanya mengeklaim prihatin tentang infrastruktur informasi dan komunikasi negara-negara Pasifik. Kemudian berinvestasi dalam pembangunan kabel bawah laut di Pasifik.
Tapi sebenarnya "Negeri Panda" bermaksud memonopoli jaringan informasi dan komunikasi di kawasan Pasifik.
Tujuan strategisnya adalah untuk mengontrol infrastruktur utama negara-negara terkait di kawasan, dan memperoleh data besar untuk memantau setiap negara dengan mencuri informasi.
Reuters melaporkan, Huawei Marine menawarkan 20 persen lebih rendah dari para pesaingnya. Tawaran itu menempatkannya pada posisi terdepan untuk memenangkan kontrak. Meskipun proyek itu bisa saja dibagi kepada beberapa penawar.
Kiribati diyakini sangat mendukung tawaran China. Pemerintahnya tidak menanggapi permintaan komentar Newsweek.
Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China
Ou mengatakan perusahaan China melanggar norma pasar internasional. Pasalnya mereka bersaing dalam tawaran pembangunan internasional menggunakan harga potongan dan subsidi pemerintah.
“Ini bukan praktik perdagangan dan investasi yang normal atau sah. Tetapi perpanjangan dari strategi diplomatik prajurit serigala China, sebuah frasa yang menjelaskan diplomasi luar negeri agresif Beijing,” terangnya.
China telah berusaha memanfaatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, dan militernya untuk mengisolasi Taiwan dan merusak kemerdekaannya.
Caranya termasuk dengan menekan negara-negara lain untuk membatalkan pengakuan diplomatik atas pulau tersebut dan mendukung Beijing. Kiribati melakukannya tahun lalu.
Wilayah tersebut merupakan medan pertempuran diplomatik antara Beijing dan Taipei. Nauru adalah salah satu dari empat negara Pasifik yang memelihara hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Delapan negara kawasan lainnya mempertahankan hubungan diplomatik dengan Beijing.
Ou menepis kekhawatiran bahwa Nauru mungkin terpengaruh untuk beralih kesetiaan ke China. "Taiwan dan Nauru adalah negara yang cinta demokrasi dan kebebasan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia," katanya.
Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Taiwan Harap Hubungan Taipei-Washington Tetap Terjalin