PYONGYANG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Korea Utara dikabarkan menghilang dari hadapan publik sejak beberapa bulan lalu, melansir Newsweek pada Jumat (18/12/2020).
Kabar ini muncul di tengah laporan bahwa Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, berencana menggantinya dengan negosiator yang lebih cekatan. Pyongyang sendiri tengah bersiap jelang pergantian presuden Amerika Serikat (AS).
Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan, Menteri Luar Negeri Ri Son Gwon tidak terlihat di depan umum sejak Agustus.
Para pejabat di Seoul mengatakan mereka tengah mengawasi perkembangan jika memang ini adalah reaksi yang telah diprediksi, seperti dikutip dari kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Son Gwon mengambil alih peran tersebut pada Januari. Dia disebut-sebut memiliki pandangan konservatif yang keras tentang keterlibatan dengan Korea Selatan dan AS.
Baca juga: Korea Utara dapat Sanksi Internasional, China Tetap Beli Batubara dari Pyongyang
Ia menggantikan Ri Yong Ho, seorang negosiator veteran yang fasih berbahasa Inggris. Yong Ho memiliki pengalaman puluhan tahun bekerja dengan rekan-rekan Amerika-nya.
Penunjukan Son Gwon dipandang sebagai sinyal bahwa Pyongyang akan mengadopsi kebijakan yang kurang kooperatif terhadap Seoul dan Washington DC.
Kim Jong Un disebut kecewa setelah janji besar yang dibuat dengan Presiden AS Donald Trump di KTT Singapura tidak membuahkan hasil.
Kondisinya berubah setelah Trump dipastikan meninggalkan Gedung Putih. Rezim di Pyongyang dan saingan AS di seluruh dunia, mengalihkan perhatiannya kepada presiden terpilih Joe Biden.
Pyongyang kini tengah menyusun strategi bagaimana timnya mengatasi masalah yang sulit diselesaikan terkait sanksi dan senjata nuklir di Semenanjung Korea.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan