TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan memulai pembangunan armada kapal selam untuk memperkuat pertahanan mereka dari ancaman militer China.
Pulau yang mempunyai pemerintahan mandiri itu secara teratur menerima ancaman dari Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai wilayah mereka yang harus disatukan lagi.
Tekanan itu makin menjadi baik lewat ekonomi, diplomatik, hingga militer sejak Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016 lalu.
Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China
"Negeri Panda" semakin gencar dalam menekan karena Presiden Tsai merupakan sosok yang dengan tegas menolak prinsip "satu China" atas Taiwan.
"Kami akan membiarkan dunia untuk mengerti seberapa kuatnya Taiwan ketika melindungi kedaulatan mereka," kata Tsai dalam peresmian dok kapal selam di Kaohsiung.
Berdasarkan keterangan pejabat setempat, proyek jangka panjang itu bermaksud menghadirkan delapan kapal selam, dengan yang pertama akan selesai pada 2025.
Saat ini, angkatan laut negara itu baru mempunyai empat unit. Termasuk buatan Amerika Serikat pada 1940-an, dikutip AFP Selasa (24/11/2020).
Dalam beberapa tahun terakhir, Taipei terus memperkuat pertahanan lewat produksi dalam negeri setelah Beijing menekan para pemasok senjata utama dunia.
Meski mencapai perkembangan signifikan lewat pembangunan rudal dan jet tempur, secara statistik mereka masih kalah dari militer China.
Baca juga: Laksamana Muda AS Kunjungi Taiwan Secara Mendadak, Pentagon Enggan Berkomentar
AS sendiri pada 2001 sempat menjanjikan bakal menyediakan delapan kapal selam konvensional. Namun, janji itu hingga kini tak terealisasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan