"Pejabat senior di ketiga cabang pemerintah akan menerima vaksinasi. Hal itu sesuai dengan protokol kelangsungan pemerintah, yang ditetapkan dalam kebijakan eksekutif," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Ulyot.
Menurutnya, rakyat Amerika harus yakin mereka menerima vaksin yang aman dan efektif, sama seperti pejabat senior pemerintah AS. Semua berdasarkan saran dari ahli kesehatan masyarakat dan pemimpin keamanan nasional.
Kedua orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut berbicara dengan syarat anonim. Pasalanya mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut secara terbuka.
Baca juga: Mulai Besok Warga Amerika Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer
The New York Times pertama kali melaporkan bahwa pejabat tinggi AS akan mendapatkan akses awal ke vaksin.
Langkah untuk memvaksinasi pejabat tinggi AS sejalan dengan peluncuran mesin uji cepat untuk virus Covid-19.
Pemerintah federal akan mengendalikan alat itu untuk melindungi kompleks Gedung Putih dan fasilitas penting lainnya.
Menurut panduan dari Pusat Pengendalian dan gahan Penyakit, belum ada cukup informasi untuk menentukan apakah mereka yang pernah terjangkit Covid-19 juga harus mendapatkan vaksin.
Pence sendiri belum terjangkit virus tersebut, dan para pembantunya telah mendiskusikan kapan dan bagaimana dia harus menerima vaksin. Pemerintah AS berusaha meningkatkan kepercayaan publik terhadap suntikan itu.
Baca juga: Syarat Vaksin Covid-19 dari Pejabat Kesehatan Rusia Ini Tuai Kecaman Netizen
Vaksin Pfizer membutuhkan dua dosis yang diberikan dengan jarak tiga minggu. Artinya, pejabat Trump akan menerima suntikan terakhir hanya beberapa minggu sebelum meninggalkan Gedung Putih.
Pembantu presiden terpilih Joe Biden telah membahas kapan dan bagaimana dia harus menerima vaksin.
Tim sudah bekerja untuk meningkatkan perlindungan virus di Sayap Barat Gedung Putih, untuk menjaga kesehatan presiden dari Partai Demokrat yang berusia 78 tahun itu.
Menurut seorang pejabat Capitol Hill, anggota Kongres AS belum diberi tahu berapa banyak dosis yang akan tersedia untuk mereka.
Mereka menambahkan terlalu dini untuk berspekulasi siapa yang mungkin menerimanya. Pejabat itu tidak berwenang untuk membahasnya secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.