Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2020] Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh dan Senjata yang Dipakai

Kompas.com - 12/12/2020, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Bahkan, Armenia sempat menuding Turki campur tangan dalam konflik tersebut. Diwartakan BBC, Armenia menuding Sukhoi Su-25 miliknya dijatuhkan oleh F-16 milik Turki di wilayah udara Armenia.

Selama peperangan berlangsung, Turki menjadi negara yang secara terang-terangan mendukung Azerbaijan. Turki juga menyerukan agar Armenia menyerah lalu mundur dari wilayah Nagorno-Karabakh.

Laporan-laporan mengenai Armenia yang membombardir pemukiman sipil di Ganja, Azerbaijan, turut mewarnai pertempuran.

Pada 2 Oktober, Stepanakert yang merupakan ibu kota Nagorno-Karabakah dibombardir, yang terjadi ketika Armenia siap mencapai gencatan senjata dengan Azerbaijan.

Baca juga: Kalah dari Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, PM Armenia Akui Bertanggung Jawab

Pada 4 Oktober, konflik kembali terjadi, dengan Stepanakert dan Ganja, kota yang berada di barat Azerbaijan, menjadi sasaran artileri.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal Oktober menyatakan korban tewas karena perang tersebut hampir mencapai 5.000 orang, dengan angka resmi masih di bawah 1.000 orang.

Sudah tiga kali upaya gencatan senjata dilakukan untuk mendinginkan tensi di kawasan sengketa di Kaukasus, namun konflik kembali terjadi sebagaimana dikabarkan oleh AFP.

Eksodus massal dari warga sipil yang mendiami Nagorno-Karabakh tak terhindarkan. Lebih dari 50.000 populasi di Stepanakert telah pergi.

Sementara itu, hanya tersisa beberapa gelintir orang tang berkukuh tetap tinggal di wilayah konflik lalu meringkuk di ruang bawah tanah.

Baca juga: Armenia Kalah Perang dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Masuki Babak Baru

Baik Armenia dan Azerbaijan saling menuding sudah melanggar perjanjian gencatan senjata, dan memulai baku tembak di Nagorno-Karabakah.

Sementara perang terus berkecamuk dan korban tewas berjatuhan dari kedua belah pihak, pertempuran masih terus berlangsung hingga satu bulan lamanya.

Armenia sempat dikabarkan meminta bantuan kepada Rusia di tengah-tengah konflik yang semakin memanas. Moskwa menjawab permintaan Yerevan.

Di sisi lain, Turki dituduh mengerahkan kelompok milisi ke Nagorno-Karabakh untuk membantu Azerbaijan. Tudingan tersebut dibantah oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pada awal November, Azerbaijan mengeklaim sudah menjatuhkan jet tempur Sukhoi Su-25 milik Armenia.

Baca juga: Erdogan Ingin Kirim Pasukan Turki ke Nagorno-Karabakh demi Membentuk Pusat Perdamaian

Sebelum mengeklaim telah menjatuhkan Su-25 kepunyaan Armenia, Azerbaijan berulangkali melaporkan telah menjatuhkan drone kamikaze alias drone bunuh diri ke wilayah Azerbaijan.

Kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan sebenarnya sudah beberapa kali disepakati antara kedua belah pihak selama pertempuran. Namun, kesepakatan itu selalu gagal hanya dalam hitungan menit.

Persenjataan yang digunakan

Lembaga think tank yang berbasis di AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS), melaporkan bahwa pertempuran di Nagorno-Karabakh tersebut menggunakan persenjataan yang sangat beragam.

Kedua belah pihak dilaporkan menggunakan rudal lintas generasi, mulai dari generasi yang lama hingga generasi terbaru.

Armenia mengerahkan rudal lawas seperti Scud dan Tochka era Uni Soviet hingga rudal terbaru macam rudal Iskander dari Rusia.

Di sisi lain, Azerbaijan memiliki rudal Long Range Attack (LORA) buatan Israe dan toket berpandu Extended Range Artillery (EXTRA).

Drone buatan Rusia, Turki, Israel, maupun buatan lokal Armenia dan Azerbaijan sendiri turut bersliweran untuk melakukan aksi pengintaian dan misi pendukung artileri.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Tank gaek bikinan Uni Soviet, yakni tank T-72, dilaporkan CSIS turut diterjunkan Armenia dalam palagan pertempuran di Nagorno-Karabakh.

Yang cukup menarik adalah, CSIS menambahkan jika Azerbaijan memiliki cukup banyak pesawat nirawak (UAV) bunuh diri alias UAV Kamikaze.

UAV jenis ini dilaporkan cukup ampuh melumpuhkan tank T-72 dan sistem pertahanan S-300 bikinan Rusia.

Pada Juni, Azerbaijan dilaporkan membeli sejumlah UAV kamikaze Bayraktar TB2 dari Turki.

Selain itu, Azerbaijan turut membeli UAV kamikaze dari Israel seperti Harop, Orbiter, dan SkyStriker.

Baca juga: Putin Minta Azerbaijan Jaga Gereja dan Tempat Suci Kristen Peninggalan Armenia di Nagorno-Karabakh

Asap membubung tinggi akibat perang Azerbaijan-Armenia di Stepanakert, ibu kota wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan kedua negara. Foto diambil pada Sabtu (24/10/2020).AP PHOTO Asap membubung tinggi akibat perang Azerbaijan-Armenia di Stepanakert, ibu kota wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan kedua negara. Foto diambil pada Sabtu (24/10/2020).

Hari-hari terakhir pertempuran

Hingga pada 8 November, AFP melaporkan bahwa Aliyev mengeklaim tentara Azerbaijan telah merebut sebuah kota penting di Nagorno-Karabakh, Shusa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com