Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armenia Kalah Perang dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Masuki Babak Baru

Kompas.com - 17/11/2020, 07:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pertempuran telah berakhir di wilayah Nagorno-Karabakh setelah Armenia setuju untuk menandatangani perjanjian damai yang ditengahi Rusia.

Perjanjian damai tersebut juga menandai kekalahannya dari Azerbaijan karena kehilangan sejumlah wilayah di Nargorno-Karabakh yang berhasil mereka duduki sebelumnya dalam pertempuran pada dekade 1990-an.

Meski Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah di Nagorno-Karabakh dan diterjunkannya pasukan penjaga perdamaian alias peacekeepers Rusia, solusi abadi untuk konflik selama puluhan tahun tetap sulit dipahami.

Baca juga: Erdogan Ingin Kirim Pasukan Turki ke Nagorno-Karabakh demi Membentuk Pusat Perdamaian

Pengembalian wilayah

Sebagai bagian dari kesepakatan, Armenia dan Nagorno-Karabakh harus mengembalikan distrik Aghdam, Kalbajar, dan Lachin ke Azerbaijan mulai 20 November, dengan batas waktu penyelesaian 1 Desember.

Distrik-distrik ini dan empat distrik lainnya yang direbut Baku selama konflik yang berlangsung sejak 27 September hingga 9 November telah diduduki oleh Armenia sejak keruntuhan Uni Soviet pada dekade 1990-an.

Kini, puluhan ribu etnik Armenia harus pindah dari wilayah tersebut setelah menempatinya pasca-pertempuran pada 1990-an sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (16/11/2020).

Mereka kabur seperti yang telah dilakukan orang Azerbaijan dari wilayah tersebut sekitar 30 tahun lalu.

Jurnalis AFP telah menyaksikan eksodus massal dari Distrik Kalbajar, yang penyerahannya ditunda hingga 25 November untuk memberi waktu kepada orang-orang Armenia meninggalkan wilayah tersebut.

Banyak orang sengaja membakar rumah mereka agar tidak bisa dihuni oleh orang Azerbaijan yang masuk.

Masuknya pengungsi dari Nagorno-Karabakh diperkirakan bakal menimbulkan tantangan ekonomi, sosial, dan kemanusiaan bagi Armenia, negara miskin berpenduduk tiga juta orang.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Pasukan Peacekeepers Rusia

Meski kehilangan sebagian besar wilayah, termasuk kota Shusha, Nagorno-Karabakh akan dijamin keamanannya oleh sekitar 2.000 personel peacekeepers Rusia yang dikerahkan untuk periode awal lima tahun.

"Kehadiran tentara Rusia di wilayah itu akan menjadi salah satu faktor terpenting dalam memastikan bahwa perang tidak dimulai lagi," kata Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Para personel peacekeepers Rusia juga akan menjaga koridor Lachin yang strategis, satu-satunya penghubung antara Nagorno-Karabakh dengan Armenia.

Sekitar 75.000 hingga 90.000 orang dari 150.000 penduduk wilayah itu telah melarikan diri dari pertempuran, dan pemerintah setempat telah meminta penduduk untuk kembali.

Bus pertama mulai berdatangan di kota utama Karabakh, Stepanakert pada akhir pekan.

Baca juga: Putin Minta Azerbaijan Jaga Gereja dan Tempat Suci Kristen Peninggalan Armenia di Nagorno-Karabakh

Halaman:
Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com