Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi AS Siap Jatuhkan Turki atas Akuisisi Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia

Kompas.com - 11/12/2020, 08:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) siap untuk menjatuhkan beberapa sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia tahun lalu.

Lima sumber, termasuk dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pada Kamis (10/12/2020), itu adalah sebuah langkah yang dapat memperburuk hubungan yang sudah bermasalah antara AS dan Rusia, sekutu NATO itu, seperti dilansir Reuters pada Jumat (11/12/2020).

Pemberian sanksi diperkirakan akan membuat marah Ankara dan akan memperumit hubungan antara Turki dan pemerintah presiden terpilih Joe Biden mendatang.

Baca juga: Panel Pakar AS Dukung Vaksin Pfizer Covid-19

Beberapa sanksi itu akan menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan kepalanya, Ismail Demir, kata sumber.

Dampaknya akan merusak, tetapi dikatakan lebih sempit daripada skenario parah yang telah diuraikan beberapa analis.

Lira Turki melemah sebanyak 1,4 persen menyusul beredarnya berita pemberian sanksi kepada Turki.

Sanksi AS dapat membahayakan ekonomi Turki yang berjuang dengan perlambatan karena virus corona, inflasi dua digit, dan cadangan devisa yang sangat terkuras.

Baca juga: Pilpres AS Sudah Berlalu, YouTube Baru Tindak Video Menyesatkan

Seorang pejabat senior Turki mengatakan, sanksi akan menjadi bumerang dan merusak hubungan antara kedua anggota NATO tersebut.

“Sanksi tidak akan membuahkan hasil, tetapi menjadi kontraproduktif. Sanksi itu akan merusak hubungan,” kata pejabat senior Turki itu.

“Turki mendukung penyelesaian masalah ini dengan diplomasi dan negosiasi. Kami tidak akan menerima pemaksaan sepihak,” tambahnya.

Keputusan tersebut akan berdampak jauh di luar Turki, mengirimkan pesan kepada mitra AS di seluruh dunia, yang mungkin mempertimbangkan untuk membeli peralatan militer Rusia dan telah berulang kali diperingatkan tentang sanksi AS.

Baca juga: Uni Eropa dan AS Akan Perkuat Aliansi untuk Lawan Diplomasi Agresif China

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, berharap untuk dapat membuktikan ancaman AS tidak akan terjadi.

Ia bertaruh hubungan yang ia kembangkan dengan Presiden AS Donald Trump akan melindungi Ankara dari tindakan menghukum AS.

Setelah menjalin hubungan kerja dengan Erdogan, Trump telah lama menentang sanksi AS terhadap Turki meskipun ada saran dari para penasihat.

Pejabat dalam pemerintahannya secara internal merekomendasikan sanksi terhadap Ankara pada Juli 2019, ketika pemerintah Turki mulai menerima pengiriman S-400 dari Rusia, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Baca juga: Departemen Luar Negeri AS Adakan Pesta Ratusan Peserta di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Namun, kali ini tampaknya sanksi mungkin terjadi bahkan jika Trump tidak bertindak, kata sumber itu.

Versi terakhir dari undang-undang otorisasi pertahanan tahunan AS yang senilai 740 miliar dollar AS (Rp 10,4 kuadriliun), akan memaksa Washington untuk menjatuhkan sanksi dalam waktu 30 hari, yang diharapkan Senat akan memberikan suara pada awal pekan ini.

Satu sumber mengatakan, waktu keputusan sanksi sebagian dirancang untuk mendahului pengesahan undang-undang.

Beberapa sumber mengatakan, mereka mengharapkan pengumuman sanksi AS pada Jumat (11/12/2020), tetapi satu sumber lainnya mengatakan itu bisa datang kapan saja dan mungkin secepatnya pada Kamis (10/12/2020).

Dikeluarkan dari program F-35

Meski begitu, meningkatnya tekanan AS bukan tanpa risiko. Washington tidak ingin mendorong Erdogan lebih dekat ke Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tujuannya adalah untuk melemahkan dan memecah aliansi NATO.

Rusia mengirimkan beberapa sistem pertahanan udara S-400 ground-to-air pada tahun lalu dan Turki mengujinya baru-baru ini pada Oktober.

Ankara mengatakan sistem pertahanan udara itu tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak menimbulkan ancaman, serta telah menyerukan kelompok kerja bersama untuk menyelasikan masalah yang timbul.

Namun, Amerika Serikat menyatakan bahwa S-400 memang menimbulkan ancaman, dan tahun lalu mengumumkan akan mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 atas keputusan Ankara.

Jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 adalah pesawat paling canggih di gudang senjata AS dan digunakan oleh anggota NATO dan sekutu AS lainnya.

Departemen Luar Negeri AS masih dapat mengubah rencana dan memperluas atau mempersempit cakupan sanksi yang direncanakan terhadap Turki.

Namun, para sumber terkait mengatakan waktu pengumuman sanksi dan bentuknya kurang sebentar lagi.

Baca juga: Korut Dituding Sengaja Buang-buang Waktu dalam Perundingan Nuklir dengan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com