Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Departemen Luar Negeri AS Adakan Pesta Ratusan Peserta di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 10/12/2020, 15:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setidaknya ada 200 tamu datang dalam pesta yang diadakan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa malam (8/12/2020) di Wisma Kepresidenan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Para ahli kesehatan masyarakat menyoroti pesta itu, karena menganggap pesta itu berpotensi memunculkan kasus baru Covid-19 di dalam negeri.

Pemerintahan Trump sendiri telah memohon kepada orang Amerika untuk membatasi perjalanan dan menghindari pertemuan besar di tengah pandemi yang telah menewaskan sedikitnya 285.000 orang dan menginfeksi 15 juta orang.

Baca juga: Negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19, Miliaran Orang di Negara Miskin Terancam Tak Vaksinasi pada 2021

American Foreign Service Association, sebuah serikat non-partisan yang mewakili diplomat, yang mengeluarkan pernyataan pada Jumat (4/12/2020), yang menyerukan departemen tersebut untuk "membalikkan arah dan mencontohkan perilaku yang bertanggung jawab sesuai dengan pedomannya."

Serikat pekerja mencatat bahwa para pemimpin departemen luar negeri AS telah menyimpang dari instruksinya sendiri, untuk pihak kedutaan dan konsulat di seluruh dunia agar menjadi tuan rumah hanya dalam pertemuan liburan virtual pada tahun ini.

“Oleh karena itu, membingungkan untuk mendengar tentang rencana ini (pesta)," kata serikat pekerja yang dilansir dari The Washington Post pada Kamis (10/12/2020).

"Tidak hanya bertentangan dengan pedoman Departemen sendiri, tetapi juga peraturan kesehatan di Washington DC, dan rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit,” tambahnya.

Baca juga: China Beri Bantuan Vaksin Covid-19 tapi dengan Imbalan, Apakah Itu?

Melansir The Washington Post, bahwa pada Jumat (4/12/2020) sepekan sebelum pesta, seseorang telah terinfeksi virus corona ketika berada di Blair House, lokasi jamuan pesta itu.

Sebuah email dikirimkan ke karyawan Departemen Luar Negeri pada Senin yang menyatakan hal tersebut.

Orang tersebut sempat berada di lantai pertama, kedua dan keempat gedung itu.

Menurut laporan, gedung itu telah dibersihkan sesuai pedoman CDC, kata email tersebut, yang diperoleh The Washington Post.

 

Baca juga: Covid-19 di AS, Lebih dari 3.000 Pasien Meninggal dalam 24 Jam Terakhir

Pekan lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa tindakan jarak sosial akan diberlakukan dan masker akan dikenakan, tetapi dia menolak berkomentar tentang tamu yang membuka masker saat minum.

Kedua pejabat yang hadir dalam pesta bicara secara anonim kepada The Washington Post bahwa disediakan 2 bar di wisma dan terdapat staf yang mengenakan masker menuangkan minuman untuk para tamu.

Mereka juga mengatakan bahwa sekitar 200 tamu yang hadir, di antaranya adalah duta besar Afghanistan, Mesir, Korea Selatan, dan Guatemala.

Dalam pesta para tamu melakukan tur yang menunjukkan dekorasi kebanggaan Gedung Putih.

Baca juga: Pilkada 2020 di Mata Media Asing Dikhawatirkan Dorong Lonjakan Kasus Covid-19

Kemudian berlanjut tur mandiri di Blair House, tempat para para diplomat asing, keluarga mereka, staf dan teman AS serta kenalan kepala protokol Departemen Luar Negeri bertemu.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan resepsi "Holiday Cheer" yang biasanya turut dilakukan dalam pesta, dibatalkan tahun ini, karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona baru.

Pesta pada Selasa (8/12/2020) bukan satu-satunya acara yang diselenggarakan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Pekan depan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo masih akan mengadakan 2 resepsi, termasuk satu dengan daftar undangan lebih dari 900, yang beberapa anggota parlemen meminta dia untuk membatalkannya.

Baca juga: Kiriman Pertama Vaksin Pfizer Covid-19 Mendarat di Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com