Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa dan AS Akan Perkuat Aliansi untuk Lawan Diplomasi "Agresif" China

Kompas.com - 10/12/2020, 16:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Uni Eropa dan Amerika Serikat akan memperkuat aliansi bersama dengan negara-negara lain di kawasan di Laut China Selatan yang disengketakan, untuk melawan diplomasi China yang "agresif". 

Duta Besar Uni Eropa untuk China Nicolas Chapuis, berbicara pada forum energi di ibu kota China, mengatakan bahwa Uni Eropa berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Pemerintah AS yang baru mengenai kebijakan terhadap China.

Baca juga: Uni Eropa dan ASEAN Berkomitmen Bangun Hubungan Kemitraan Strategis

“Mari bekerja sama dengan China sebanyak yang kami bisa, kapan pun kami bisa, ketika China siap untuk bekerja sama. Dan mari tolak, ketika kita harus," kata Chapuis seperti dilansir Reuters pada Kamis (10/12/2020).

“Kita perlu memiliki pemahaman yang sama untuk mengatakan 'tidak' pada perundungan dan intimidasi, diplomasi koersif, diplomasi 'agresif',” katanya, merujuk pada kebijakan luar negeri China yang semakin keras.

Baca juga: China Beri Bantuan Vaksin Covid-19 tapi dengan Imbalan, Apakah Itu?

Chapuis juga menyerukan negara-negara Eropa untuk bekerja sama dengan Australia, Selandia Baru, dan ASEAN untuk "menemukan kesamaan" tentang sengketa Laut China Selatan.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan adalah wilayahnya, yang juga mengeklaim sebagian dari jalur air tersebut.

Baca juga: AS akan Cari Cara Baru Jalin Kerja sama dengan Indonesia di Laut China Selatan

Kemudian, negara komunis itu memperingatkan negara-negara lain untuk tidak ikut campur dalam urusannya dengan negara-negara Asia Tenggara.

Ada kekhawatiran ketegangan kawasan itu semakin tinggi dengan kehadiran China yang semakin termiliterisasi di sana.

Baca juga: UE Tekan ASEAN untuk Sikapi Konflik Laut China Selatan dengan Non-Militerisasi

“Kebebasan navigasi itu penting. Laut China Selatan bukan hanya masalah China, tapi juga masalah internasional," kata Chapuis.

Sementara itu, presiden terpilih AS Joe Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah berbicara tentang perlunya merevitalisasi aliansi dengan demokrasi yang berpikiran sama sebagai sumber kekuatan inti dalam berurusan dengan China.

Baca juga: China Desak Negara ASEAN Bersatu Tangkal AS di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com