Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Pertahanan Ancam Rencana Trump Tarik Pasukan AS di Jerman

Kompas.com - 04/12/2020, 20:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Trump menuduh platform media sosial seperti Facebook dan Twitter membungkam tokoh-tokoh konservatif selama kampanye pemilihan presiden lalu.

Jika Trump menggunakan haknya, kemungkinan akan sulit bagi Kongres untuk membatalkan veto tersebut.

Baca juga: Pengemudi Mobil Mengamuk dan Tabrak Pejalan Kaki di Jerman, 5 Tewas Termasuk Bayi Usia 9 Pekan

Aturan baru dalam RUU Pertahanan

Rancangan setebal 4.500 halaman ini mengesahkan 740 miliar dollar AS (Rp 10,36 kuadriliun) untuk belanja pertahanan nasional.

RUU tersebut baru rampung setelah berbulan-bulan negosiasi antara Partai Republik dan Demokrat di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Sebuah versi RUU telah disahkan setiap tahunnya sejak 1961.

Versi terbaru dari NDAA ini mengatur kenaikan gaji untuk pasukan AS, berapa banyak kapal tempur yang dapat dibeli, bagaimana menangani China dan Rusia, dan sanksi wajib terhadap Turki untuk akuisisi sistem pertahanan peluru kendali S-400 dari Rusia.

RUU itu juga akan mengharuskan angkatan bersenjata untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri serta instansi mereka - sebuah ketentuan yang diperkenalkan oleh Demokrat setelah beberapa pasukan yang dikerahkan oleh Trump selama protes tahun ini, terhadap kebrutalan polisi menolak untuk mengatakan siapa mereka atau dari mana mereka berasal.

Baca juga: Trump Peringatkan Pejabat Luar Negeri AS untuk Tidak Memulai Perang Dunia III dengan Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com