WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump telah berdiskusi dengan para penasihat untuk memberikan pengampunan pre-emtif kepada anak-anak, menantu laki-laki, dan pengacara pribadinya, Rudolph W.Giuliani, yang tengah diselidiki keterlibatan kasus.
Trump berkoar-koar mengungkapkan khawatirannya jika Departemen Kehakiman di bawah kuasa Biden mungkin akan menuntut pembalasan terhadap dirinya dengan menargetkan 3 anak tertua dari 5 anaknya, yaitu Donald Trump Jr., Eric Trump, dan Ivanka Trump.
Selain itu, juga ia khawatir presiden terpilih Joe Biden akan menyerang suami Ivanka Trump, Jared Kushner, penasihat senior Gedung Putih, seperti yang dilansir dari New York Times pada Rabu (2/12/2020).
Donald Trump Jr. telah diselidiki oleh Robert S. Mueller III, Direktur Biro Investigasi Federal, terkait tentang kontaknya dengan orang-orang Rusia, yang menawarkan perusakan informasi dari Hillary Clinton selama kampanye pada 2016 silam.
Namun, sejauh ini Trump Jr. belum pernah mendapatkan hukumannya.
Baca juga: Donald Trump: Sampai Jumpa Empat Tahun Lagi
Kushner memberikan informasi palsu kepada otoritas federal tentang kontaknya dengan orang asing untuk izin keamanannya, tetapi tetap diberikan pengampunan oleh presiden.
Sementara itu, juga tidak jelas kekhawatiran Trump tentang potensi terpaan kriminal terhadap Eric Trump atau Ivanka Trump.
Mereka diselidiki oleh jaksa distrik Manhattan terkait Trump Organization yang menghapus pajak jutaan dollar AS dalam biaya konsultasi oleh perusahaan, beberapa di antaranya tampaknya masuk ke kantong Ivanka.
Pengampunan presiden, bagaimanapun, tidak memberikan perlindungan hukum terhadap pengadilan atas kejahatan di negara bagian atau lokal.
Sementara itu, potensi terpaan kriminal terhadap Giuliani juga tidak jelas.
Baru-baru ini pada musim panas, dia sedang diselidiki oleh jaksa federal di Manhattan atas masalah bisnisnya di Ukraina dan perannya dalam menggulingkan duta besar Amerika di sana.
Baca juga: Trump Ancam Veto Anggaran Belanja Militer, Ada Apa?
Plot tersebut berada di ujung berakhirnya masa jabatan Trump sebagai presiden.
Spekulasi tentang kegiatan pengampunan di Gedung Putih berputar dengan cepat, menyoroti pemerintahan Trump telah banyak mendapatkan investigasi dan penuntutan pidana terhadap orang-orang terdekat presiden.
Trump sendiri dipilih oleh jaksa federal sebagai "Individu 1" dalam pengajuan pengadilan dalam kasus yang mengirim Michael D. Cohen, mantan pengacara dan pemecah masalah, ke penjara.
Diskusi antara Trump dan Giuliani terjadi ketika mantan wali kota New York telah menjadi salah satu suara paling keras yang mendorong klaim tak berdasar tentang kecurangan yang meluas dalam pemilu 2020, yang masih dinyatakan Trump secara terbuka bahwa dia menang.