Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ancam Veto Anggaran Belanja Militer, Ada Apa?

Kompas.com - 02/12/2020, 20:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Donald Trump mengancam akan memveto rancangan undang-undang besar tentang anggaran belanja pertahanan dan kebijakan, kecuali jika hal itu mencakup penghapusan undang-undang yang melindungi perusahaan internet dari tanggung jawab atas materi yang diunggah oleh pengguna.

Ancaman Trump untuk memveto Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) itu disampaikan dalam cuitan di Twitter Selasa malam, dan pada saat RUU anggaran pertahanan sebesar 740 miliar dollar AS (Rp 10,4 kuadriliun) berada di tangan komite yang merekonsiliasi dua versi berbeda yang disahkan oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca juga: Pengacara Trump Sebut Mantan Kepala Keamanan Pemilu AS Harusnya Diseret dan Ditembak

Trump menyebut undang-undang yang melibatkan perusahaan internet, yang dikenal sebagai Pasal 230, sebagai bentuk perlindungan khusus bagi perusahaan dan merupakan “ancaman serius bagi Keamanan Nasional dan Integritas Pemilu."

Anggota kongres dari Partai Demokrat dan Partai Republik telah menyerukan perubahan pada perlindungan seperti tercantum pada Pasal 230 tetapi bukan pencabutan secara keseluruhan.

Jon Berroya, kepala Asosiasi Internet yang mewakili perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Twitter, Amazon dan Reddit, mengatakan dalam menanggapi ancaman veto Trump itu bahwa pencabutan Pasal 230 itu sendiri akan menjadi ancaman keamanan nasional.

Trump dan kalangan konservatif lainnya telah membuat tuduhan bahwa perusahaan seperti Facebook dan Twitter menyensor konten konservatif.

Sementara perusahaan-perusahaan teknologi itu berusaha memerangi informasi yang salah seputar pemilihan umum bulan lalu, Twitter dan Facebook telah memasang label pada banyak postingan Trump sementara dia berulang kali mengklaim adanya kekurangan dalam pemilu.

Baca juga: Menantu Trump Akan Kunjungi Arab Saudi dan Qatar, Ini yang Dibahas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com