Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Penjara Sri Lanka akibat Narapidana Coba Kabur, 8 Orang Tewas

Kompas.com - 30/11/2020, 18:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Xinhua

KOLOMBO, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat percobaan pelarian dari penjara dengan keamanan maksimum di Mahara, pinggiran Kolombo, ibu kota Sri Lanka, bertambah menjadi delapan orang pada Senin (30/11/2020).

Sementara itu, 45 lainnya terluka, menurut pihak kepolisian sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Juru Bicara Kepolisian DIG Ajith Rohana mengatakan kepada Xinhua bahwa seluruh korban tewas adalah narapidana.

Sementara korban luka-luka meliputi sipir penjara, dengan beberapa dari mereka dalam kondisi kritis.

Baca juga: Gajah-gajah Mati Perlahan karena Makan Plastik di Tempat Pembuangan Sampah Sri Lanka

Rohana menuturkan kerusuhan hebat terjadi di dalam area penjara pada Minggu (29/11/2020) sore waktu setempat ketika sekelompok besar tahanan merusak sel mereka dan berusaha lari menuju gerbang utama penjara dalam upaya melarikan diri.

Sipir penjara bergegas melepaskan tembakan untuk mengendalikan situasi, dengan seorang narapidana tewas dan beberapa lainnya mengalami luka parah.

Juru bicara kepolisian tersebut mengatakan para narapidana memprotes penyebaran virus corona di dalam penjara dan oleh karenanya mereka menuntut pembebasan.

Baca juga: Menlu AS Sebut China Predator Saat Bertemu Pejabat Sri Lanka

Sejumlah pejabat dari penjara itu mengatakan sedikitnya 180 tahanan di dalam penjara Mahara terinfeksi Covid-19 dan mereka telah diisolasi dari tahanan lain.

Penjara Mahara sendiri menampung setidaknya 2.500 narapidana.

Rohana menambahkan keamanan telah diperketat di dalam dan di luar penjara, serta satuan tugas khusus polisi juga telah dikerahkan.

Dia menambahkan pada Minggu malam waktu setempat, para narapidana membakar area penjara dan api baru benar-benar padam pada Senin pagi waktu setempat.

Baca juga: Sepanjang 2020, 70 Orang di Sri Lanka Tewas Terkena Penyakit Kencing Tikus

Hingga Senin pagi, aparat kepolisian masih berupaya mengendalikan situasi.

Penjara Mahara menjadi satu dari lima penjara di Sri Lanka yang melaporkan penyebaran wabah Covid-19 di antara narapidana dan sipir penjara, seperti dilansir media lokal.

Menurut angka resmi, lebih dari 1.000 narapidana dari lima penjara di seluruh Sri Lanka dinyatakan positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Pekan lalu, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa setuju memberikan pengampunan presiden bagi 600 narapidana mengingat penyebaran cepat virus corona di penjara, seperti dikutip media lokal dari pernyataan Komisioner Penjara Thushara Upuldeniya.

Baca juga: Kucing yang Ditahan karena Menyelundupkan Narkoba Kabur dari Penjara Sri Lanka

Namun, dia mengatakan pengampunan presiden tidak akan berlaku bagi mereka yang ditahan karena melakukan pelanggaran serius.

Seluruh penjara telah diinstruksikan untuk mengirimkan daftar tahanan yang akan dipertimbangkan untuk mendapatkan pengampunan presiden sesegera mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com