Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Akan Gratis di Arab Saudi, yang Negatif Covid-19 Jadi Prioritas

Kompas.com - 24/11/2020, 07:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Arab News

RIYADH, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Arab Saudi akan menggratiskan vaksin virus corona ke 70 persen warganya dan keluarga kerajaan yang belum terjangkit Covid-19.

Para pejabat berharap dapat memenuhi target penyuntikan vaksin corona pada akhir 2021.

"Mereka yang belum dites positif Covid-19 akan diprioritaskan dalam kampanye vaksin beberapa bulan mendatang," kata Dr Abdullah Asiri, Asisten Wakil Menteri Kesehatan.

Baca juga: Pakar Imunisasi: Jika Beruntung Dapat Vaksin Covid-19, Jangan Ditolak

Namun, anak di bawah 16 tahun tidak boleh divaksinasi, kecuali penelitian atau hasil tes menunjukkan mereka perlu disuntik, tambahnya.

Dia juga menerangkan bahwa pihak kerajaan berencana mengumumkan jadwal vaksinasi dalam beberapa minggu mendatang.

"Kerajaan bekerja di dua jalur untuk mendapatkan vaksin, melalui organisasi COVAX, di mana G20 berperan dalam menciptakan dan mendanai."

"Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui fasilitas ini, sedangkan opsi kedua melakukan kontak langsung dengan perusahaan besar, untuk menutupi celah yang tidak bisa ditutup COVAX," terang Asiri dikutip Kompas.com dari Arab News, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Rencana Belajar Tatap Muka, Orangtua: Jelang Vaksin Malah Ada Info Ini...

COVAX adalah inisiatif global yang bekerja dengan produsen-produsen vaksin guna menyediakan akses yang adil ke negara-negara di seluruh dunia, untuk mendapat vaksin Covid-19 yang aman dan efektif setelah dilisensikan dan disetujui.

Asiri mencontohkan bahwa untuk mendapatkan vaksin yang efektif diperlukan rencana persiapan dan rantai pasokan yang panjang.

Waktu juga dibutuhkan agar vaksin-vaksin itu sampai di negara-negara yang membutuhkannya.

Sementara itu asisten Menteri Kesehatan Dr Muhammad Al Abd Al Aly mengatakan, Kemenkes hanya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang efektif melawan virus, tidak ada efek samping, dan disetujui otoritas pemberi lisensi.

Baca juga: AstraZeneca: Vaksin Corona Efektif 90 Persen dalam Uji Coba Tahap 3

Pada Senin (23/11/2020) "Negeri Petrodollar" mencatatkan 19 kematian baru akibat Covid-19, menjadikan total kematian virus corona di Arab mencapai 5.796.

Ada 231 kasus baru yang dilaporkan di negara kerajaan itu, sehingga total kasus corona di Arab menjadi 355.489.

Para otoritas mengatakan 5.877 kasus masih aktif, di mana 765 di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut Kementerian Kesehatan Arah Saudi, 46 dari kasus-kasus baru itu berada di Riyadh, 18 di Mekkah, dan 11 di Madinah.

Selain itu 445 pasien pulih dari virus bernama resmi SARS-CoV-2 itu, menjadikan jumlah pasien sembuh virus corona di Arab sebanyak 343.816.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 9.295.599 uji reaksi berantai polimerasi, dengan 40.395 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: 4 Fakta Vaksin Covid-19 Moderna, dari Hasil Uji Coba hingga Harga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com