Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AstraZeneca: Vaksin Corona Efektif 90 Persen dalam Uji Coba Tahap 3

Kompas.com - 23/11/2020, 19:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin virus corona yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca dapat mencegah hingga 90 persen Covid-19

AstraZeneca dalam situs resminya menyebutkan, satu rejimen dosis (n = 2.741) menunjukkan kemanjuran vaksin 90 persen diberikan sebagai setengah dosis, diikuti dengan dosis penuh setidaknya jarak satu bulan. 

Selanjutnya, rejimen dosis lainnya (n = 8.895) menunjukkan kemanjuran 62 persen bila diberikan sebagai dua dosis penuh terpisah setidaknya satu bulan.

Sedangkan analisis gabungan vaksin yang diberi nama AZD1222 dari kedua rejimen dosis (n = 11.636) menghasilkan efikasi rata-rata 70 persen. 

"Kemanjuran dan keamanan vaksin ini mengonfirmasi bahwa vaksin itu akan sangat efektif melawan Covid-19 dan akan berdampak langsung pada keadaan darurat kesehatan masyarakat," kata Kepala Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot seperti dikutip dari CNA, 23 November 2020.

Baca juga: 4 Fakta Vaksin Covid-19 Moderna, dari Hasil Uji Coba hingga Harga

Menyusul vaksin Pfizer dan Moderna

Sebelumnya, setidaknya dua pengembang vaksin, Moderna dan Pfizer/BioNTech telah mengklaim vaksin eksperimentalnya mampu memberikan perlindungan lebih dari 90 persen.

Walaupun efektivitas vaksin tak setinggi dua lainnya, suntikan buatan Oxford jauh lebih murah, juga lebih mudah disimpan dan didistribusikan ke seluruh dunia.

Vaksin Oxford/AstraZeneca bisa disimpan pada suhu lemari es, tidak seperti vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna yang harus disimpan di suhu yang jauh lebih dingin.

Sehingga, vaksin akan tetap masih memainkan peran penting dalam menangani pandemi, jika mendapatkan persetujuan regulator.

Di awal pengembangan vaksin, Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin Oxford yang cukup untuk mengimunisasi 50 juta orang.

“Pengumuman hari ini membawa kita selangkah lebih dekat ke waktu ketika kita dapat menggunakan vaksin untuk mengakhiri kehancuran yang disebabkan oleh Covid-19," kata Sarah Gilbert, profesor vaksinasi di Universitas Oxford dikutip dari The Guardian.

Baca juga: UNICEF Akan Kirim 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin pada 2021

Pengujian

Lebih dari 20.000 sukarelawan dilibatkan, dengan setengahnya di Inggris dan sisanya di Brasil. Efektivitas vaksin berkisar antara 62-90 persen, tergantung pada dosis vaksin yang diberikan.

Tidak ada efek samping serius terkait keamanan vaksin yang telah dikonfirmasi. Vaksin juga ditoleransi dengan baik di kedua rejimen dosis.

Dalam sebuah pernyataan, Prof Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group dan kepala penyelidik uji coba vaksin Oxford mengatakan, penemuan ini menunjukkan bahwa pihaknya memiliki vaksin efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa.

"Yang menarik, kami menemukan bahwa salah satu dari regimen takaran kami mungkin sekitar 90 persen efektif dan jika regimen takaran ini digunakan, lebih banyak orang bisa divaksinasi dengan suplai vaksin yang direncanakan," kata dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Tren
Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Tren
3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan 'Vampire Facial'

3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan "Vampire Facial"

Tren
6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com