Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan

Kompas.com - 23/11/2020, 16:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan tiket kereta api jarak jauh untuk perjalan di musim libur Natal 2020 dan tahun baru 2021 sudah bisa dipesan.

Informasi ini disampaikan oleh VP Public Relation PT KAI, Joni Martinus, melalui pernyataan resmi yang diberikan kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Pemesanan tiket kereta api dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik melalui aplikasi KAI Access, situs kai.id, maupun kanal penjualan resmi yang lain.

"Pemesanan tiket sudah kami buka bagi masyarakat yang hendak bepergian pada periode libur Natal dan Tahun Baru, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” kata Joni.

Sejumlah kereta api jarak jauh yang akan beroperasi di musim liburan itu dan tiketnya sudah bisa dipesan, di antaranya berikut:

- KA Taksaka (Yogyakarta-Gambir)
- KA Gajayana (Malang-Gambir)
- KA Senja Utama Solo (Solo Balapan-Pasar Senen)
- KA Argo Parahyangan (Bandung-Gambir)
- KA Mutiara Selatan (Surabaya Gubeng-Bandung)

Baca juga: [HOAKS] Wawancara Catut KAI Minta Video Pelamar Tunjukkan Bagian Tubuh

Joni berharap masyarakat tidak khawatir dalam memilih kereta api sebagai moda transportasinya di masa pandemi Covid-19.

Sebab, ia mengatakan, PT KAI telah memberlakukan penerapan protokol kesehatan dan beragam upaya pencegahan penularan virus corona, mulai di stasiun keberangkatan, selama di perjalanan, hingga tiba di stasiun tujuan.

Pengoperasian kereta api baik jarak jauh maupun lokal dibatasi hanya 70 persen dari kapasitas yang ada. Penumpang pun harus dalam kondisi sehat dibuktikan dengan surat hasil tes cepat atau tes usap, tidak demam, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang.

Joni mencontohkan perjalanan libur akhir pekan panjang akhir Oktober lalu yang disebut berjalan dengan aman, lancar, terkendali, dan sehat selama perjalanan hingga tiba di stasiun tujuan.

Selain itu, PT KAI menerima penghargaan khusus terkait ketaatannya dalam penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan operasionalnya.

Baca juga: Cerita Jonan Saat Awal Menjabat Dirut PT KAI: Mulai dari Bersihkan Toilet Stasiun

“Konsistensi KAI dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kereta api telah diakui. Hal ini dibuktikan dengan didapatkannya Safe Guard Label SIBV yang sudah mengacu pada parameter yang disusun oleh ahli dan auditor Kantor Pusat BV, international best practices, World Health Organization (WHO), regulasi Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” jelas Joni.

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak lagi takut atau khawatir akan aspek keamanan terkait Covid-19 dalam menggunakan moda transportasi kereta api.

“Tidak perlu ragu untuk naik kereta api, karena KAI telah menerapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat dan disiplin setiap waktu,” ucap Joni.

Joni meyakini masyarakat sudah mulai bisa menaruh kepercayaan pada KAI sebagai penyedia layanan perjalanan dengan transportasi publik.

Baca juga: BPK Soroti Pemborosan Keuangan KAI Sebesar Rp 65,56 Miliar

Salah satu indikator yang membuat Joni memiliki keyakinan ini adalah adanya tren positif volume keterbelian tiket beberapa waktu terakhir.

Misalnya, selama 1-21 November 2020, jumlah tiket yang terjual naik sebesar 26,5 persen dari periode yang sama di bulan Oktober 2020.

Jumlah tiket yang terjual dalam kurun waktu 21 hari tersebut tercatat sebanyak 1.451.318 tiket, sementara periode Oktober jumlahnya di angka 1.146.776 tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com