Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Wawancara Catut KAI Minta Video Pelamar Tunjukkan Bagian Tubuh

Kompas.com - 20/11/2020, 17:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah akun Instagram mencatut PT Kereta Api Indonesia (Persero) meminta pelamar mengirimkan video dengan menunjukkan sejumlah bagian tubuh.

PT KAI menegaskan, dalam proses rekrutmen, tidak pernah meminta pelamar mengirimkan video dengan menunjukkan bagian tubuh.

Awalnya, akun Twitter @SekteSeblak pada Minggu (15/11/2020) mengetwit isi percakapan yang terjadi di platform Instagram antara seseorang dengan akun Instagram bernama recruitmentkai. Isi percakapan soal proses wawancara.

Dalam pembicaraan itu, akun recruitmentkai minta pelamar membuat video berdurasi 30 detik yang isinya menayangkan pelamar mengenakan pakaian tanpa lengan (tanktop).

Pelamar diminta memperlihatkan bahu kanan dan kiri serta perut serta bersikap tenang.

Sebelumnya, akun itu menanyakan apakah si pelamar memiliki luka di bahu kanan dan bahu kiri serta di perut.

Akun Twitter @SekteSeblak melayangkan tangkapan gambar isi pembicaraan itu ke akun resmi Kereta Api Indonesia @KAI121 di Twitter.

Akun @KAI121 menanggapi twit itu dengan memberi penjelasan bahwa PT KAI hanya memiliki dua akun resmi Instagram, yakni @KAI121_ dan @keretapikita.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dalam proses rekrutmen, KAI tidak memungut biaya sepeser pun seperti uang muka, uang tanda jadi, penggantian biaya akomodasi atau segala jenis biaya serupa.

Tak ada pula proses wawancara yang dilakukan secara daring.

"Selain itu tidak ada interview secara online dan disertai pengiriman video untuk menunjukkan bagian tubuh apapun dalam proses rekrutmen," kata Joni saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Masyarakat diharapkan lebih jeli dan teliti bila mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen.

"Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan KAI," kata Joni.

Selain itu, KAI mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian dan tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu.

Tujuannya, untuk menghindari semakin banyak orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com