Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Leon Trotsky, Tokoh Kunci Uni Soviet namun Dibunuh di Pengasingan

Kompas.com - 21/11/2020, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Jabatan pertama Trotsky di pemerintahan baru tersebut adalah sebagai komisaris urusan luar negeri. Namun pada 1918, Uni Soviet diguncang perang saudara antara kelompok pro-Soviet melawan kelompok kontra-Soviet.

Trotsky akhirnya ditunjuk menjadi komisaris perang dan dalam kapasitas ini, membangun Tentara Merah kepunyaan Uni Soviet lalu menang melawan Tentara Putih dalam perang saudara. Trotsky memainkan peran penting dalam menjaga rezim Bolshevik tetap hidup.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Marie Curie, Ilmuwan Wanita Penemu Radioaktivitas, Polonium dan Radium

Kekalahan

Setelah memenangi perang saudara pada 1922, Trotsky melihat dirinya sebagai pengganti Lenin. Tetapi karena tabiatnya, Trotsky hanya memiliki sedikit teman. Ketika Lenin jatuh sakit dan meninggal pada Januari 1924, Trotsky dengan mudah dikalahkan oleh Stalin.

Pada 1927, dia dikeluarkan dari partai dan diasingkan. Trotsky akhirnya berpindah-pindah negara sejak saat itu sambil terus menulis dan mengkritik pemerintahan Stalin.

Setelah melanglang buana, Trotsky akhirnya menetap di Meksiko pada 1936. Pada 20 Agustus 1940, seorang pembunuh bernama Ramon Mercader menyerang Trotsky dengan menggunakan kapak es. Luka Trotsky sangat parah sehingga dia meninggal pada hari berikutnya setelah dirawat di rumah sakit.

Mercader, yang bertindak atas instruksi Stalin, sempat dipukuli sampai hampir mati oleh pengawal Trotsky. Mercarder lalu menghabiskan 20 tahun berikutnya di penjara Meksiko atas pembunuhan tersebut.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Marco van Basten, Durasi Singkat Si Mesin Gol Dahsyat

Warisan

Trotsky disebut-sebut sebagai intelektual marxis paling cemerlang yang dibawa oleh Revolusi Rusia, mengalahkan Lenin dan ahli teori lainnya baik dalam kepentingannya maupun dalam persepsinya.

Trotsky juga disebut sebagai pekerja yang tak kenal lelah, seorang orator ulung, dan seorang pejabat yang tegas. Di sisi lain, Trotsky tidak berhasil sebagai seorang pemimpin, sebagian karena dia membiarkan kecemerlangan dan kesombongannya tak mau mengalah dalam melawan cahaya yang lebih kecil dalam gerakan komunis.

Mungkin dia berkompromi secara fatal ketika dia menjadi seorang Bolshevik pada 1917, menundukkan dirinya di bawah kepemimpinan Lenin dan menerima metode kediktatoran yang sebelumnya dia dikutuk.

Seandainya Trotsky mengalahkan Stalin dalam suksesi kepemimpinan Uni Soviet, karakter Soviet hampir pasti berbeda secara substansial, terutama dalam kebijakan luar negeri, kebijakan budaya, dan tingkat represinya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un yang Jabatannya Terus Menanjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com