Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[Biografi Tokoh Dunia] Leon Trotsky, Tokoh Kunci Uni Soviet namun Dibunuh di Pengasingan

KOMPAS.com - Leon Trotsky adalah tokoh penting dalam Revolusi Bolshevik yang berhasil menggulingkan Kekaisaran Rusia dan menggantikannya menjadi Uni Republik Sosialis Soviet alias Uni Soviet, negara berhaluan komunisme pertama di dunia.

Trotsky adalah orang kedua setelah Vladimir Lenin dalam masa-masa awal berdirinya Uni Soviet. Namun, setelah kematian Lenin, Trotsky kalah dalam suksesi kekuasaan dan Joseph Stalin muncul sebagai pemenangnya.

Dilansir dari BBC, Trotsky lahir dengan nama Lev Davidovich Bronstein pada 7 November 1879 di Yanovka, Ukraina. Ketika itu, wilayah Ukraina masih menjadi wilayah kekuasaan Kekaisaran Rusia.

Dia memiliki kakak laki-laki dan perempuan. Sementara itu, dua saudara kandung lainnya meninggal saat masih bayi. Pada usia delapan tahun, Trotsky kecil dikirim ke sekolah di Odessa, di mana dia menghabiskan delapan tahun bersama keluarga dari keponakan ibunya, seorang intelektual berhaluan liberal.

Ketika dia pindah ke Nikolayev pada 1896 untuk menyelesaikan sekolahnya, dia ditarik ke dalam lingkaran sosialis bawah tanah dan diperkenalkan dengan paham Marxisme. Sempat mencicipi bangku kuliah sebentar di Universitas Odessa, Trotsky kembali lagi ke Nikolayev untuk membantu mengatur Serikat Pekerja Rusia Selatan yang bergerak bawah tanah.

Diasingkan

Namun aktivitas Trotsky tersebut terendus oleh Kekaisaran Rusia dan karena terlibat dalam gerakan revolusioner, dia segera ditangkap lalu dipenjara dan diasingkan ke Siberia pada 1898.

Di Siberia itulah Trotsky bergabung dengan Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia atau biasa disebut Partai Sosial Demokrat. Partai ini merupakan partai politik sosialis revolusioner yang didirikan di Minsk, Belarus, dan dibentuk untuk menyatukan berbagai organisasi revolusioner untuk melawan Kekaisaran Rusia.

Di Siberia itulah Trotsky berjumpa dengan Aleksandra Sokolovskaya yanbg kemudian menjadi istrinya. Setelah menikah, dia memiliki dua anak perempuan. Di Siberia, Trotsky menghabiskan waktu selama empat setengah tahun dan berhasil kabur sebagaimana dilansir dari Britannica.

Setelah berhasil kabur dari Siberia, Trotsky menghabiskan sebagian besar 15 tahun berikutnya di luar negeri, termasuk di London, Inggris. Di London itulah Trotsky bertemu dengan Vladimir Lenin lalu bekerja di surat kabar revolusioner bernama Iskra.

Pada 1903, Partai Sosial Demokrat pecah menjadi dua yakni faksi Bolshevik alias mayoritas dan Menshevik alias minoritas. Lenin mengambil alih kepemimpinan Bolshevik sedangkan Trotsky menjadi anggota Menshevik dan mengembangkan teorinya tentang revolusi permanen.

Pada 1907, setelah pengasingan kedua ke Siberia, Trotsky sekali lagi melarikan diri. Dia menetap di Wina, Austria, dan menyambung hidup dengan menjadi koresponden dalam Perang Balkan pada 1912 hingga 1913.

Revolusi Oktober

Ketika Perang Dunia I pecah, Trotsky ikut mayoritas Partai Sosial Demokrat yang mengutuk perang tersebut dan menolak untuk mendukung upaya perang rezim Tsar. Dia pindah ke Swiss dan kemudian ke Paris.

Sikap anti-perangnya menyebabkan dia diusir dari Perancis dan Spanyol. Setelah diusir, Trotsky akhirnya tiba di New York City, Amerika Serikat (AS) pada Januari 1917, di mana dia bergabung dengan ahli teori Bolshevik Nikolay Bukharin dalam mengedit koran berbahasa Rusia Novy Mir.

Ketika terjadi revolusi di Petrograd (kini St Petersburg), Rusia, dan Tsar Nikolas II jatuh pada Februari 1917, Trotsky memutuskan untuk kembali ke Rusia. Terlepas dari ketidaksepakatan sebelumnya dengan Lenin, Trotsky akhirnya bergabung juga dengan Bolshevik.

Di Bolshevik, Trotsky memainkan peran penting dalam pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Sementara Rusia di tahun yang sama. Akhirnya, Lenin muncul dan Pemerintahan Sementara Rusia digulingkan dan digantikan pemerintahan Uni Soviet pada Oktober 1917.

Jabatan pertama Trotsky di pemerintahan baru tersebut adalah sebagai komisaris urusan luar negeri. Namun pada 1918, Uni Soviet diguncang perang saudara antara kelompok pro-Soviet melawan kelompok kontra-Soviet.

Trotsky akhirnya ditunjuk menjadi komisaris perang dan dalam kapasitas ini, membangun Tentara Merah kepunyaan Uni Soviet lalu menang melawan Tentara Putih dalam perang saudara. Trotsky memainkan peran penting dalam menjaga rezim Bolshevik tetap hidup.

Kekalahan

Setelah memenangi perang saudara pada 1922, Trotsky melihat dirinya sebagai pengganti Lenin. Tetapi karena tabiatnya, Trotsky hanya memiliki sedikit teman. Ketika Lenin jatuh sakit dan meninggal pada Januari 1924, Trotsky dengan mudah dikalahkan oleh Stalin.

Pada 1927, dia dikeluarkan dari partai dan diasingkan. Trotsky akhirnya berpindah-pindah negara sejak saat itu sambil terus menulis dan mengkritik pemerintahan Stalin.

Setelah melanglang buana, Trotsky akhirnya menetap di Meksiko pada 1936. Pada 20 Agustus 1940, seorang pembunuh bernama Ramon Mercader menyerang Trotsky dengan menggunakan kapak es. Luka Trotsky sangat parah sehingga dia meninggal pada hari berikutnya setelah dirawat di rumah sakit.

Mercader, yang bertindak atas instruksi Stalin, sempat dipukuli sampai hampir mati oleh pengawal Trotsky. Mercarder lalu menghabiskan 20 tahun berikutnya di penjara Meksiko atas pembunuhan tersebut.

Warisan

Trotsky disebut-sebut sebagai intelektual marxis paling cemerlang yang dibawa oleh Revolusi Rusia, mengalahkan Lenin dan ahli teori lainnya baik dalam kepentingannya maupun dalam persepsinya.

Trotsky juga disebut sebagai pekerja yang tak kenal lelah, seorang orator ulung, dan seorang pejabat yang tegas. Di sisi lain, Trotsky tidak berhasil sebagai seorang pemimpin, sebagian karena dia membiarkan kecemerlangan dan kesombongannya tak mau mengalah dalam melawan cahaya yang lebih kecil dalam gerakan komunis.

Mungkin dia berkompromi secara fatal ketika dia menjadi seorang Bolshevik pada 1917, menundukkan dirinya di bawah kepemimpinan Lenin dan menerima metode kediktatoran yang sebelumnya dia dikutuk.

Seandainya Trotsky mengalahkan Stalin dalam suksesi kepemimpinan Uni Soviet, karakter Soviet hampir pasti berbeda secara substansial, terutama dalam kebijakan luar negeri, kebijakan budaya, dan tingkat represinya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/21/140000170/-biografi-tokoh-dunia-leon-trotsky-tokoh-kunci-uni-soviet-namun-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke