WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pejabat intelijen Eropa khawatir ada kemungkinan Donald Trump memicu konflik militer dengan Iran untuk mensabotase pemerintahan presiden terpilih Joe Biden pada Januari mendatang.
Trump diketahui miliki tensi tinggi terhadap Iran dengan menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional pada 2018 dan mempertimbangkan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran.
Pejabat Eropa mengatakan kepada Business Insider, bahwa mereka takut Trump akan mendorong "konfrontasi besar" dalam sisa hari yang dimilikinya di Gedung Putih.
Mereka mempertimbangkan skema konfrontasi yang melibatkan Israel atau Arab Saudi untuk meningkatkan permusuhan terhadap Iran, yang hasilnya dirancang untuk membuat Biden kewalahan.
"Kami prihatin dengan kecenderungan Presiden Trump untuk memaksakan konfrontasi besar saat dia meninggalkan jabatan yang mungkin mempersulit gerak pemerintahan Biden," kata seorang pejabat.
Baca juga: Menko Marves Luhut Bertemu Presiden Donald Trump, Apa yang Dibicarakan?
"Kami tidak yakin pada presiden Amerika saat ini dapat bertindak bijak. Kami memiliki beberapa keyakinan bahwa ketidakpopuleran politik akan ada dari setiap langkah gegabah yang diambil. Saya yakin kepemimpinan militer yang dimunculkan akan mempersulit," terangnya.
Melansir Daily Mail pada Rabu (18/11/2020), kekahawatiran pejabat Eropa itu muncul ketika pesawat tempur Israel menargetkan Iran dalam serangan di Suriah pada Rabu (18/11/2020), yang menewaskan 10 milisi Suriah dan pihak asing.
Tentara Israel menyebut serangan itu adalah "serangan balasan", setelah alat peledak ditemukan di dekat salah satu pangkalannya, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Israel dan Suriah, secara teknis masih berperang, memiliki perbatasan di sepanjang Dataran Tinggi Golan, yang diduduki oleh Negara Yahudi sejak Perang Enam Hari pada 1967.
Baca juga: Sebut Pemilu AS Aman, Direktur Badan Keamanan Siber Malah Dipecat Trump
Serangan udara itu telah dilihat sebagai sinyal bahwa Israel akan melanjutkan kebijakan agresifnya untuk melakukan serangan melintasi perbatasan, meskipun sekutu utama Trump kalah dalam pemilihan presiden.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.